Semarang – Sampai saat ini, Polda Jawa Tengah (Jateng) sudah memeriksa 47 saksi terkait kasus dugaan perundungan yang dialami oleh mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) FK Undip, yakni dokter Aulia Risma.

Mereka yang sudah diperiksa untuk dimintai keterangan, yakni pihak keluarga, teman seangkatan termasuk senior dokter Aulia Risma di PPDS FK Undip.

Kabid Humas Polda Jateng Kombes Artanto mengatakan, sudah ada 47 orang yang diperiksa sebagai saksi. Bahkan dalam waktu dekat ini, polisi akan merilis ke publik terkait hasil penyelidikan yang dilakukan oleh Polda Jateng, tentang kasus perundungan yang dialami oleh dokter Aulia Risma.

“Sekarang sudah 47 saksi yang diperiksa. Nanti dalam waktu dekat kita akan melaksanakan rilis. Sabar dahulu ya karena kita masih melakukan penyelidikan,” tegas di Mapolda Jateng, Rabu (2/10/2024).

Tangis Ibunda Ceritakan Perjuangan Dokter Aulia Risma Saat PPDS di Undip
Seperti ketahui, dokter Aulia Risma ditemukan meninggal dunia di kamar kosnya. Ia merupakan dokter RSUD Kardinah tegal yang juga mahasiswa PPDS program studi anestesi FK Undip. Ia ditemukan meninggal dunia pada Senin (12/8/2024) diduga karena bunuh diri.

Kasus perundungan yang dialami oleh dokter Aulia Risma selama menjalani pendidikan, membuat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kemudian menghentikan PPDS program studi anestesi di RSUP Dr Kariadi Semarang tempat korban menempuh pendidikan.

Tak terima dengan kasus yang dialami sang buah hati, ibunda dokter Aulia Risma yakni Nuzmatun Malinah akhirnya mempolisikan sejumlah senior korban ke Polda Jawa Tengah terkait pemerasan, pengancaman hingga intimidasi terhadap korban. Pihak keluarga membawa bukti chat, hingga rekening korban.

Sumber : Beritasatu.com

 

Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, AKBP Suryadi, Kombes Pol Ari Wibowo, Kompol Muhammad Fachrur Rozi, Kepolisian Daerah Jateng, Polisi Jateng, Polri, Polisi Indonesia, Artanto, Ribut Hari Wibowo