Solo – Tiga pemuda menjadi korban pengeroyokan di Desa Plumbon, Kecamatam Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo hingga salah satu meninggal dunia. Ketiga korban yakni inisial MAN (16), DSA, dan NIS disebut awalnya hendak mancing bersama teman lainnya.

Salah satu korban meninggal akibat pengeroyokan berinisial MAN. Korban sempat mendapatkan penanganan di rumah sakit, dan dinyatakan meninggal Senin (30/9).

Korban Janjian Mancing

Tim kuasa hukum keluarga MAN, Ratno Agustio Hortomo, mengungkapkan peristiwa bermula pada Sabtu (28/9) sekira pukul 22.00 WIB hingga Minggu (29/9) sekira pukul 03.00 WIB.

“Korban (MAN) niatnya mau mancing, menurut informasi dari beberapa sumber. Dia menunggu temannya dua orang. Waktu itu memang terjadi keributan. Yang nanti lebih jelasnya polisi melakukan proses penyidikan dan penyelidikan,” kata Ratno, kepada awak media di Masjid At-Ta’awun, Kelurahan Mandan, Kecamatan/Kabupaten Sukoharjo, Selasa (1/10/2024).

Aksi pengeroyokan terhadap korban juga direkam dan videonya beredar di sejumlah grup WhatsApp. Ratno menyampaikan, kabar juga masih simpang siur, yang mana ada yang menyebut korban ini adalah klitih yang dimassa masyarakat.

Pihaknya kemudian membuat aduan ke Mapolres Sukoharjo, untuk melaporkan kasus pengeroyokan tersebut. Pasalnya, akibatnya pengeroyokan itu, korban MAN meninggal dunia pada Senin (30/9).

“Dari hasil yang kita peroleh, buktinya berupa video maupun chat itu, diketahui korban sempat menjadi korban pelampiasan kekerasan dari beberapa oknum. Kekerasan itu yang mengakibatkan 3 orang korban. Satu korban meninggal dunia, waktu Senin (30/9) pagi di Rumah Sakit Kustati, dua korban lagi masih dirawat dan kondisnya kritis di ICU,” jelasnya.

Ratno sendiri masih belum mengetahui pasti penyebab korban dikeroyok. Dia menegaskan ketiga korban mau mencari ikan.

“Beberapa sumber kita masih belum jelas, untuk kepastiannya kita masih belum bisa mengetahui benar atau tidak. Tapi dari beberapa sumber, ketiga orang ini mau cari ikan, posisinya janjian berlima, tapi yang sudah di lokasi bertiga. Pas di situ ada segerombolan anak muda, tanpa nanyain langsung mukulin gitu. Apapun alasannya itu, perbuatan ini sangat-sangat tidak pantas dilakukan,” ujarnya.

MAN diketahui merupakan siswa SMK Warga Surakarta kelas X. Selama ini, MAN tinggal bersama ibu kandungnya di Kecamatan Polokarto, Sukoharjo.

Terpisah, Kasat Reskrim Polres Sukorjo AKP Dimas Bagus Pandoyo, membenarkan jika keluarga korban telah membuat laporan. Saat ini, pihaknya masih mendalami kasus tersebut.

“Siang hari ini, dari Polres Sukoharjo, Sat Reskrim, menerima laporan dari ayah kandung dari anak yang meninggal di rumah sakit. Yang memang sementara ini masih dalam proses penyelidikan. Sehingga kami mohon untuk doanya, semoga terkait hasil dari penyelidikan ini dapat secara utuh membuat terang suatu tindak pidana,” kata Dimas.

sumber: detikjateng

 

Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, AKBP Suryadi, Kombes Pol Ari Wibowo, Kompol Muhammad Fachrur Rozi, Kepolisian Daerah Jateng, Polisi Jateng, Polri, Polisi Indonesia, Artanto, Ribut Hari Wibowo, pikadadamai, pilkadajatengdamai, pilgubjatengdamai