SEMARANG – Kecelakaan beruntun terjadi di tanjakan Kenteng, jalan Raya Solo-Semarang, Rabu (9/10) petang. Kecelakaan melibatkan tiga kendaraan.

Yaitu, truk pengangkut gas industri bernomor polisi B-9564- UVZ dan Honda Beat AD-6469-AID serta Honda Vario AD-5056 -AYD.

Akibatnya,satu pengendara sepeda motor meninggal dunia di tempat.

Kanit Gakkum, Satlantas Polres Boyolali, Iptu Budi Purnomo menduga kecelakaan disebabkan karena kurang hati-hatinya pengendara Honda Beat AD-6469- AID.

Dijelaskan, kecelakaan beruntun bermula saat sepeda motor melaju dari jalan Tlatar-Kenteng. Sesampainya di lokasi kejadian, sepeda motor itu langsung memotong jalan utama untuk menyebrang dari jalan Tlatar ke arah Semarang.

Disaat yang bersamaan, truk bermuatan gas industri melaju dari arah utara (Semarang). Pengemudi trukpun tak busa menghindar.

“Truk tidak bisa menghindar akhirnya terjadi benturan,” katanya.

Usai menabrak Honda Beat, truk yang diikemudikan oleh Joko Suryanto (38) lalu oleng ke kanan. Trukpun menabrak Honda Vario yang melaju lawan arah. Motor terus melaju tak terkendali.

Truk baru terhenti setelah terperosok ke dalam parit. Pengendara Honda vario itu ikut terbawa ke dalam parit dan meninggal dunia.

Dia berharap kecelakaan ini menjadi pelajaran penting bagi seluruh masyarakat.

Dimana pengguna jalan harus memperhatikan tata cara berkendara yang baik.

Apabila mau memasuki jalur utama wajib berhenti dulu. Kalau arus sudah aman baru menyeberang jalan.

“Jangan memaksakan diri sehingga kendaraan yang di jalur utama tidak bisa mengendalikan kendaraannya.”

sumber: suaramerdeka

 

Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, AKBP Suryadi, Kombes Pol Ari Wibowo, Kompol Muhammad Fachrur Rozi, Kepolisian Daerah Jateng, Polisi Jateng, Polri, Polisi Indonesia, Artanto, Ribut Hari Wibowo, pikadadamai, pilkadajatengdamai, pilgubjatengdamai