SEMARANG – Pencarian terhadap mahasiswa Akademi Pelayaran Niaga Semarang (Akpelni) yang dilaporkan hanyut di Sungai Kaligarang akhirnya membuahkan hasil tragis. Setelah tiga hari pencarian intensif, korban yang diketahui bernama JB (22), atau akrab disapa Rian, ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di aliran Sungai Banjir Kanal Barat (BKB), Sabtu (23/11/2024).
Jasad Rian ditemukan pertama kali oleh warga sekitar pukul 06.30 WIB. Kejadian ini dilaporkan langsung ke tim SAR gabungan, yang segera menuju lokasi untuk melakukan evakuasi.
“Pagi tadi ada warga yang tak sengaja melihat mayat terapung di tengah sungai. Informasi ini langsung diteruskan ke tim SAR gabungan, dan jasad korban berhasil dievakuasi. Selanjutnya, jenazah dibawa ke RSUP dr. Kariadi,” ungkap Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Semarang, Budiono, dalam keterangannya.
Setelah evakuasi, pihak keluarga korban dipanggil ke ruang jenazah RSUP dr. Kariadi untuk memastikan identitas jasad. Selain itu, rekan-rekan kuliah Rian dan perwakilan dari kampus Akpelni juga turut hadir.
“Identitas korban sudah dipastikan oleh pihak keluarga, teman-teman Akpelni, dan perwakilan kampus. Dengan demikian, jasad Rian langsung diserahkan kepada pihak keluarga untuk proses selanjutnya,” tambah Budiono.
Insiden tragis ini terjadi pada Kamis (21/11/2024) sekitar pukul 16.30 WIB. Saat itu, Rian tengah memancing bersama seorang temannya di dekat jembatan Tinjomoyo, Semarang. Naas, ketika air bah datang mendadak, Rian tersapu derasnya arus Sungai Kaligarang.
Sementara itu, temannya berhasil menyelamatkan diri dari arus deras. Namun, Rian yang berada di posisi lebih rawan tidak sempat menyelamatkan diri dan akhirnya hanyut. Sejak kejadian tersebut, tim SAR gabungan bersama masyarakat setempat melakukan pencarian intensif di sepanjang aliran sungai.
Selama tiga hari, tim gabungan bekerja keras untuk menemukan Rian. Operasi pencarian melibatkan berbagai pihak, termasuk petugas SAR, relawan, dan warga setempat. Penyisiran dilakukan di sepanjang aliran sungai hingga radius yang cukup jauh dari lokasi kejadian.
Meskipun pencarian menemui berbagai tantangan, seperti derasnya aliran sungai dan area pencarian yang cukup luas, kerja keras tim akhirnya membuahkan hasil. Namun sayangnya, korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Kejadian ini meninggalkan duka mendalam, terutama bagi keluarga, teman-teman, dan pihak kampus Akpelni. Sebagai seorang mahasiswa, Rian dikenal sebagai sosok yang berdedikasi dalam menuntut ilmu di bidang pelayaran. Insiden ini menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan, terutama saat beraktivitas di area yang rawan bencana seperti sungai.
Budiono menyampaikan ucapan belasungkawa kepada keluarga korban dan mengingatkan masyarakat untuk selalu berhati-hati saat beraktivitas di dekat sungai, terutama saat musim hujan. “Kami turut berduka cita sedalam-dalamnya atas kejadian ini. Semoga keluarga diberi kekuatan. Kami juga mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap potensi banjir atau air bah, terutama di daerah rawan seperti aliran Sungai Kaligarang,” pungkasnya.
sumber: aboutsemarang.id
Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, Kombes Pol Ari Wibowo, Kompol Muhammad Fachrur Rozi, Artanto, Ribut Hari Wibowo