Semarang – Video tawuran di Kelurahan Bandarharjo, Kecamatan Semarang Utara, viral di media sosial. Tawuran yang kembali terjadi di Kota Semarang ini membuat warga resah.
Video tawuran itu diunggah salah satu akun Instagram @im.semarang_official. Dalam video itu tampak para remaja bergerombol membawa senjata tajam (sajam) di perkampungan warga Kelurahan Bandarharjo.
“Tawuran kembali terjadi di wilayah pasar Ampera Tepatnya di Jalan cumi-cumi Kecamatan Semarang Utara Kota Semarang Jawa Tengah pada 15 Desember 2024 Minggu pagi sekira pukul 03.00 WIB yang lalu,” tulis akun @im.semarang_official, Rabu (18/12/2024).
Dalam unggahan itu, tampak para remaja mengenakan helm dan membawa sajam panjang. Mereka saling mengacungkan sajam itu dan tampak seorang tukang ojek online mencoba membubarkan para gangster alias kreak tersebut.
“Terlihat di dalam video gerombolan pemuda dengan menggunakan seragam dan pentungan saling Serang dan membuat warga dan sebagian pedagang di pasar tersebut resah dan khawatir jika pertikaian akan meluas hingga saat ini belum diketahui secara pasti adalah korban dalam peristiwa ini,” tulis akun tersebut.
Salah satu warga Kelurahan Bandarharjo, Isnaini (44) mengaku sempat melihat para remaja yang hendak tawuran tersebut. Saat itu, ia tengah melayani pembeli di tempat jualannya yang berada di RT 12 RW 02.
“Itu kejadiannya jam 01.30 WIB. Biasanya toko saya bika sampai jam 02.00 baru tutup. Waktu itu masih ada orang beli di sini, beli es teh,” kata Isnaini saat ditemui detikJateng di Kelurahan Bandarharjo.
Melihat gerombolan pemuda membawa sajam, ia lantas ketakutan. Isnaini pun langsung menutup toko miliknya dan pulang ke rumahnya.
“Gerombol dari jalan itu bawa parang. Saya takut langsung, saya tutup tokonya, langsung pulang,” tuturnya.
Ia mengaku resah dengan adanya tawuran yang mulai kembali terjadi di Kota Semarang. Ia berharap pihak berwenang bisa segera menertibkan para remaja yang terlibat kreak itu agar tak kembali terulang.
“Karena itu bikin resah warga, tengah malem gitu (tawuran), langsung bangun warga. Takutnya anak kita ikut bangun, ikut nonton, nanti ada salah sasaran, jadi korban,” ungkapnya.
“Sebelumnya sudah pernah (ada tawuran), tapi beberapa bulan yang lalu. Karena ada yang mati, jadi udah nggak ada lagi. Baru ini mulai lagi,” jelasnya.
Hal senada dikatakan salah satu warga yang tak ingin disebut identitasnya. Ia mengatakan, beberapa remaja yang terlibat dalam tawuran itu ada yang berasal dari Bandarharjo. Namun, kebanyakan dari mereka berasal dari luar daerah.
“Sebagian anak-anak sini. Terus bawa teman-temannya dari mana-mana ngumpul di sini. Bhabinkabtibmasnya memang datang ke sini, ngecek,” jelasnya kepada detikJateng.
Ia menerangkan, warga memiliki jadwal jaga di pos ronda untuk mencegah adanya tawuran. Akan tetapi gangster itu melancarkan aksinya saat tak ada jadwal jaga di Kelurahan Bandarharjo.
“Warga sudah mau jaga-jaga di pos untuk jaga-jaga kalau ada tawuran, jaga di minggu ke-1 sama minggu ke-3. Tapi malah ke sini pas minggu ke-2. Kayaknya ada yang tahu jadwalnya terus dikasih tahu, jadi ada itu (tawuran). Nggak ada korban,” ungkapnya.
Ia mengaku takut jika tawuran terjadi di perkampungan dan mengancam nyawa warga setempat. Ia mendorong agar pihak berwenang dapat menindaklanjuti hal tersebut.
“Seandainya mau nyari itu kan sudah jelas orang-orangnya. Tapi nggak tahu, nggak ditangkap. Resahnya itu kalau misal ada yang salah sasaran itu loh. Apalagi kalau masuk kampung juga,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolsek Semarang Utara, Kompol Supriyanto mengonfirmasi kabar tawuran tersebut. Pihaknya pun telah ke lokasi kejadian.
“Tapi sebelum kami datang sudah bubar. Tidak ada korban apa-apa,” jelasnya saat dihubungi awak media.
sumber: detikjateng
Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, Kombes Pol Ari Wibowo, Kompol Muhammad Fachrur Rozi, Artanto, Ribut Hari Wibowo