Klaten – Jenazah SAP alias Totok (58) warga Desa Gemblegan, Kecamatan Kalikotes, Klaten, yang tewas dibunuh adik kandungnya, SP alias Pran (51), telah dimakamkan di tempat permakaman umum setempat. Adapun Pran dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Dr RM Soedjarwadi Klaten.
“Sudah dimakamkan tadi malam kurang lebih jam 21.30 WIB. Semua keluarga juga hadir,” kata Kades Gemblegan, Kecamatan Kalikotes, Waluyo kepada detikJateng, Jumat (26/4/2024) siang.

Waluyo mengatakan, begitu dipulangkan RS Bhayangkara Polda DIY, jenazah SAP langsung dimakamkan oleh warga sekitar. Sementara ini ibunya, SW (80), ditampung di rumah tetangga.

“Kemarin dibawa ke rumah Pak Sriyono. Ini saya mau merapat untuk berembuk, bagaimana jika nanti tidak ada yang merawat. Saya koordinasi dengan Dinsos,” ujar Waluyo.

Kapolsek Kalikotes Iptu Widodo menambahkan, proses pemakaman jenazah korban juga disaksikan pihak keluarga.

“Tadi malam jenazah langsung dibawa ke makam, dikuburkan tadi malam. Setahu saya ada kakak korban dan anak korban hadir saat pemakaman,” kata Widodo kepada detikJateng.

“Untuk garis polisi (di rumah yang menjadi tempat kejadian perkara) belum tahu nantinya, yang berwenang membuka penyidik dari Polres,” imbuh Widodo.

Pantauan detikJateng di lokasi, garis polisi masih terpasang seperti semula di rumah yang sebelumnya ditinggali SAP alias Totok, SP alias Pran, dan ibu mereka, SW. Kondisi rumah dan lingkungan sekitarnya tampak lengang.

Sementara itu Kasat Reskrim Polres Klaten, AKP Dica Ariseno Adi menjelaskan, tersangka SP alias Pran sudah dikirim ke RSJD untuk diobservasi kondisi kejiwaannya.

“Menurut saksi, terduga pelaku mengalami gangguan jiwa, tapi belum ketemu (surat dari RSJD sebelumnya) itu. Dikirim ke RSJD Klaten untuk dilakukan pemeriksaan psikiater,” kata Dica Ariseno Adi.

Diberitakan sebelumnya, SP alias Pran (51) warga Desa Gemblegan, Kecamatan Kalikotes, Klaten, menghabisi kakak kandungnya, SAP alias Totok (58), di depan rumah mereka. Di rumah itu, SP dan SAP tinggal bersama ibu mereka, SW (80).

“Tiap hari bertiga di rumah bersama ibunya, tapi ibunya tidak bisa apa-apa karena sudah tua. Yang merawat (kakak dan ibunya) ya adiknya itu,” ungkap Ketua RT 1 RW 9 Desa Gemblegan, Kecamatan Kalikotes, Bambang (48) saat ditemui detikJateng di lokasi, Kamis (25/4).

Si kakak yang berinisial SAP itu disebut mengidap gangguan jiwa. Menurut Bambang, Pran yang selama ini yang berbelanja segala macam kebutuhan untuk merawat kakak dan ibunya.

“Yang masak, sembarang, termasuk beli rokok (buat kakaknya). Pagi Pran beli sarapan, lalu menyuapi ibunya, dulu seingat saya pernah juga gangguan jiwa tapi sudah sembuh,” jelas Bambang.

Dia menambahkan, kakak Pran selama ini tidak pernah keluar rumah. Di dalam rumah dia sering berteriak-teriak.

“(Kakak Pran) Dulu satpam, sudah berkeluarga, tapi kemudian gangguan jiwa,” imbuh Bambang.

Tetangga lain, Sriyono (53) menjelaskan Pran dulunya bekerja di bangunan. Setelah ibunya lanjut usia, Pran tidak bekerja dan merawat ibunya di rumah.

“Saudara mereka di Jakarta semua ada enam orang. Kalau Pran itu dulu di bangunan, tapi karena ibunya semakin tua yang merawat ya Pran. Itu didukung saudaranya yang di Jakarta,” kata Sriyono kepada detikJateng, kemarin.

Kemarin Pran sudah ditangkap, tetapi penyidik Satreskrim Polres Klaten belum mengungkap motif pembunuhan itu.

“Untuk motifnya kita masih kesulitan. Dalam pemeriksaan tadi malam sudah memeriksa dengan berbagai cara tapi pelaku masih belum bisa menjawab dalam keadaan normal,” jelas Kasat Reskrim Polres Klaten, AKP Y Dica Ariseno Adi kepada wartawan di Mapolres, Kamis (25/4) siang.

sumber:  detikjateng

 

Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Satake Bayu, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Suryadi, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, Kompol Joko Lelono, AKBP Hary Ardianto, AKBP Bronto Budiyono