KUDUS – Kondisi Jalan Pantura Kudus-Demak rusak parah pascabanjir. Hal itu membuat lapisan aspal terkelupas karena terlalu lama terendam banjir.

Kerusakan terjadi pada jalan yang tidak dibeton. Pada sisi kiri terdapat lubang berdiameter sekitar 50-100 Cm yang tersebar di beberapa titik.

Sementara di sisi kanan, lapisan aspal mengelupas sepanjang 300 meter.

Dari pantauan Jawa Pos Radar Kudus di lokasi kemarin pukul 8.55, kerusakan Jalan Pantura Kudus-Demak mulai diperbaiki pada sisi kiri jalan.

Meski demikian tampak kendaraan bermotor dan mobil pribadi berlalu lalang melewati jalan nasional yang belum dibuka total.

Baca Juga: Meski Genangan Banjir di Jalur Pantura Kudus-Demak Surut, Truk Belum Diizinkan Melintas, Begini Penjelasan Polisi

Beberapa kendaraan terlihat mengurangi laju mereka karena menghindari kerusakan jalan.

Jayadi, 30, pengendara motor mengatakan Jalan Pantura Kudus-Demak bisa dilewati motor mulai Minggu (24/3) lalu.

Kondisi banjir di jalan berangsur surut dan bisa dilewati kembali. Akan tetapi, jalan dari arah Trengguli, Demak menuju Kudus ditutup karena terdapat tenda pengungsi di jalan raya.

“Sebelum Desa Wonorejo itu ada banyak tenda pengungsi. Jadi jalan ditutup sebagian, ” katanya kemarin.

Warga asal Demak kota itu mengaku hendak pergi ke Kudus melewati Jalan Pantura Kudus-Demak.

Namun karena kondisi jalan rusak membuatnya ekstra hati-hati saat melewati jalan tersebut. Apalagi saat malam hari, lampu jalan belum dihidupkan. Sehingga jalan terlihat gelap dan rawan kecelakaan.

 

Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Satake Bayu, Kombes Pol Andhika Bayu Adhittama, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Suryadi, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, Kompol Joko Lelono, AKBP Hary Ardianto, AKBP Bronto Budiyono