BANJARNEGARA– Tanah gerak melanda Dusun Kaliireng, Desa Ratamba, Kecamatan Pejawaran, Kabupaten Banjarnegara Jawa Tengah. Akibat peristiwa itu, 13 rumah dilaporkan mengalami rusak parah dan puluhan warga terpaksa mengurangi karena rumah mereka hampir roboh.
Bukan hanya rumah warga, satu pondok pesantren yang berada di kompleks Dusun Kaliireng juga mengalami retak-retak dan hampir ambruk sehingga mengancam warga.
Pergerakan tanah tidak hanya merusak 13 bangunan rumah dan satu pondok pesantren, namun merusak jalur wisata Dieng via Pejawaran putus total sehingga tidak bisa dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat.
Terlihat jalanan ambles sedalam tiga meter, aspal di jalanan tampak menggulung dan retak setinggi 50 centimeter di beberapa titik sehingga sangat membahayakan pengguna jalan.
Alwan Rifai, Humas PMI Banjarnegara mengatakan, pergerakan tanah dipicu oleh hujan dengan intensitas sangat tinggi yang mengguyur wilayah Pejawaran dan sekitarnya pada beberapa hari terakhir.
“Dalam peristiwa ini, sebanyak 15 rumah terdampak dan 13 rumah mengalami rusak berat bahkan sudah ada yang ambruk, sementara sebanyak 17 Kepala Keluarga (KK) serta 55 jiwa harus mengungsi ke tempat yang lebih aman,” ungkapnya, Rabu (22/1/2025).
Kapolsek Pejawaran, AKP Nur Fauzi mengatakan, kondisi jalan rusak paling parah di Desa Ratamba ada dua titik, menurutnya antara titik satu dengan titik lainnya sepanjang 700 meter.
“Jalur ini merupakan jalan terdekat menuju Dieng dari Banjarnegara. Bagi warga atau wisatawan, untuk sementara dialihkan melalui Karangkobar, Wanayasa, Batur dan Dieng,” ujarnya kepada wartawan.
Polres Banjarnegara, Kapolres Banjarnegara, Pemkab Banjarnegara, Kabupaten Banjarnegara, Kasatlantas Polres Banjarnegara, Satlantas Polres Banjarnegara, AKP Mohammad Bimo Seno, Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, Jawa Tengah, Jateng, Kepolisian Resor Banjarnegara, Polisi Banjarnegara, Artanto, Ribut Hari Wibowo
