BOYOLALI – Penerapan contraflow dampak pembangunan Exit Tol Banyudono, Boyolali sudah berjalan lima hari, Senin (24/5). Karena jalan arteri Solo-Semarang dipersempit, arus lalu lintas terpantau padat merayap di jam-jam tertentu. Masyarakat diimbau menghindari jam-jam sibuk, termasuk mengambil alternatif via tol bagi kendaraan roda empat atau lebih.

Kasatlantas Polres Boyolali AKP Agista Ryan Mulyanto, melalui KBO Satlantas Iptu Joko Siswanto menjelaskan, contraflow selama lima hari di jalan nasional ini terpantau lancar. Kecuali pada jam sekolah dan masuk kerja, mulai pukul 06.30-07.30. Serta jam pulang kerja sekira pukul 16.00 – 17.30.

Mengurai kepadatan di jam-jam tersebut, satlantas menerjunkan petugas di lokasi untuk mengatur arus lalu lintas. Sehingga tidak sampai terjadi kemacetan, meski ada perlambatan. Sedangkan saat malam hari, pihak tol memasang lampu penerangan.

Selain itu, juga dipasang rambu-rambu, baik di sisi barat maupun timur untuk memudahkan pengguna jalan. Hasilnya, sejauh ini belum ada laporan kemacetan maupun kecelakaan lalu lintas.

Satlantas juga telah menyiapkan jalur alternatif untuk mengurai kepadatan arus. Bagi kendaraan roda empat atau lebih dari arah timur menuju Boyolali dan Semarang, disarankan masuk tol. Bisa masuk di Gerbang Tol (GT) Colomadu, dan keluar di GT Mojosongo.

“Kami mengimbau agar para pengguna jalan yang melintas, memerhatikan jam-jam sibuk. Sebisa mungkin menghindari ruas Jalan Solo-Semarang. Apabila tetap melintasi jalan tersebut, kurangi kecepatan di area contraflow. Harap bersabar untuk menunggu antrean,” imbau Joko.

Sementara itu, Project Produksi Manager (PPM) PT Adhi Karya Eko Prabowo menambahkan, pengerjaan Exit Tol Banyudono, Boyolali dan Karanganom, Klaten akan dilaksanakan hingga akhir Juli mendatang. Dimulai 20 Juni hingga 31 Juli. Fokus pengerjaan berupa rekonstruksi jalan nasional dari aspal, diganti ke rigid pavement.

Penggantian rigid pavement ini, tak hanya di jalan sisi selatan atau ruas Solo-Semarang saja. Begitu sisi selatan kelar, dilanjutkan rigid pavement yang sama di sisi utara atau Semarang-Solo.

“Sisi utara buat pengalihan jalan nasional (Solo-Semarang). Sisi selatannya untuk pengerjaan rekonstruksi jalan. Dan nanti sebaliknya, kalau sisi selatan jadi, sisi utara kami rekonstruksi juga,” bebernya.

 

Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Satake Bayu, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, AKBP Hary Ardianto, AKBP Bronto Budiyono, Kombes Pol Nanang Haryono, AKBP Suryadi, Kompol Joko Lelono