Kota Malang – Calon Wali Kota Malang Wahyu Hidayat bersama calon Wakil Wali Kota Malang Ali Muthohirin memberikan perhatian besar untuk perubahan Kota Malang lima tahun ke depan. Keduanya optimis dapat menjadikan Kota Malang Mbois dan Berkelas.

Tentu saja dengan rekam jejak Wahyu Hidayat harapan perubahan itu bukan hanya janji saja. Terpisah dari karirnya sebagai ASN yang moncer, Wahyu juga memiliki rekam jejak pendidikan yang cukup baik. Bahkan, Wahyu tercatat telah menyelesaikan gelar doktoral ilmu sosial di Universitas Merdeka Malang.

Ia juga pernah menempuh pendidikan akta 4 pada 1996 di Institute Housing Study (IHS) Rotterdam, Belanda. Selain itu, ia juga pernah mengikuti kursus keuangan dalam kerja sama Universitas Adelaide Australia dan Kementerian Keuangan RI. Dengan bekal kompetensi dan basis keilmuan yang dimilikinya, tentu Wahyu dapat memahami kebutuhan serta tantangan Kota Malang ke depan.

Wahyu Hidayat juga merupakan lulusan Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang jurusan Planologi atau Perencanaan Wilayah Kota. Saat itu, Wahyu merupakan lulusan pertama dan satu-satunya dari jurusan tersebut hingga ia dijuluki sebagai ‘The First Planner’ oleh teman-temannya.

Belum lagi, pria kelahiran Kota Malang ini memperoleh sederet prestasi selama menjabat sebagai Penjabat Wali Kota Malang periode 24 September 2023 sampai 10 Agustus 2024 lalu.Wahyu meraih tiga penghargaan sekaligus dari Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian. Penghargaan tersebut diberikan dalam acara Apresiasi Kinerja Penjabat Kepala Daerah 2024.

Kementerian Dalam Negeri menorehkan penghargaan pada tiga kategori. Pertama, kategori Kinerja Total untuk daerah dengan Fiskal Sedang, kedua, kategori Kesejahteraan Rakyat dan ketiga, kategori Pelayanan Publik. Wahyu pun siap kembali memimpin jika diberikan kepercayaan oleh masyarakat pada Pilwali Kota Malang 2024.

Bersama pasangannya Ali Muthohirin merupakan alumnus Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang aktif dalam dunia enterpreuner dan bisnis dan pernah menjadi Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) periode tahun 2016-2018.

Selain itu, Alumnus S2 Universitas Brawijaya ini juga menjabat sebagai Komisaris Independen PT Adhi Persada Beton sejak tahun 2020 hingga sekarang. PT Adhi Persada Beton sendiri merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi beton pracetak dan

Wahyu-Ali mengusung visi Kota Malang berakhlak, maju, berdaya saing global, sejahtera, dan berkelanjutan. Selain misi yang diaplikasikan dalam program Dasa Bakti Unggulan untuk mewujudkan Kota Malang yang Mbois dan Berkelas.

Ada lima program unggulan yang diusung pasangan Wahyu-Ali untuk Kota Malang, pertama bertekad untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Kota Malang melalui peluncuran program beasiswa 1.000 siswa setiap tahunnya.

Ditambah pemberian beasiswa gratis bagi pelajar dan mahasiswa untuk setiap tahunnya.

Program ini ditujukan bagi siswa berprestasi namun memiliki keterbatasan ekonomi yang menghalangi mereka untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Wahyu menyadari adanya sejumlah anak berprestasi di Kota Malang yang tidak mampu melanjutkan pendidikan mereka karena keterbatasan finansial.

“Banyak anak-anak di Kota Malang yang memiliki prestasi akademik luar biasa, namun tidak mampu melanjutkan sekolah karena keterbatasan biaya. Beasiswa ini adalah upaya kami untuk memastikan mereka tetap bisa melanjutkan pendidikan mereka,” kata Wahyu.

Dalam program kerjanya Wahyu-Ali juga menyiapkan 1000 event bidang olahraga, seni, budaya, dan ekonomi kreatif. Program ini juga menjadi bagian bagaimana mendorong UMKM di Kota Malang bisa naik kelas.

Pemberdayaan bagi perangkat di tingkat bawah turut menjadi perhatian Wahyu-Ali, keduanya meluncurkan dana pembangunan di setiap RT sebesar Rp 50 juta.

Sejumlah persoalan dasar perkotaan yang menjadi tantangan Kota Malang hingga saat ini meliputi banjir, kemacetan serta parkir.

Turut menjadi prioritas Wahyu-Ali ketika nanti terpilih menjadi Wali Kota Malang dan Wakil Wali Kota Malang periode 2024-2029. Bahkan, pasangan ini turun langsung bersama relawan membersihkan aliran sungai di sepanjang kawasan Bareng, Kota Malang.

Selama hampir dua jam, mereka bekerja keras bersama relawan membersihkan sampah plastik dan kotoran yang menyumbat aliran sungai. Kegiatan ini juga menjadi kesempatan untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, terutama sungai.

Selain membersihkan sungai, WALI juga menyusuri sepanjang aliran sungai. Hal itu guna melihat kondisi bangunan dan kemampuan sungai dalam mengalirkan arus air.

Wahyu menyatakan bahwa inisiatif ini adalah contoh bagaimana peran pemimpin untuk mendorong perubahan nyata. Alasan memilih sungai Bareng selain karena tempat masa kecil Wahyu, di sana merupakan langganan banjir ketika hujan tiba.

“Kalau kita tahu Bareng itu langganan banjir, jadi kita coba turun lihat apa yang sebenarnya menjadi masalah. Kemarin kita sudah buatkan master plant drainase, kali ini kota coba lihat turun ke lokasi sungainya,” ungkap Wahyu.

KPU Kota Malang telah menetapkan Wahyu Hidayat-Ali Muthohirin sebagai pasangan nomor urut 1 di Pilwali Kota Malang 2024. Keduanya diusung 13 partai politik yakni Partai Gerindra, PSI, PKS, Partai Golkar, Nasdem, Perindo, PPP, Partai Gelora, Partai Hanura, PKN, Partai Garuda, PBB dan Partai Buruh dengan tagline Mbois dan Berkelas yang memiliki makna mandiri, berbudaya, optimis, indah, sejahtera (Mbois), dan berkelanjutan, kolaboratif, efisien, lestari, adaptif, sinergis (berkelas).

sumber : detikjatim

 

Pilkada Malang Kota, Pilwakot Malang, Pilwali Malang, Wahyu Hidayat, Nomor Urut 1 Paslon Wahyu Hidayat-Ali Mutohirin, Paslon Wahyu Hidayat-Ali Mutohirin, Paslon 1 Wahyu Hidayat, Wahyu Hidayat-Ali Mutohirin, Malang Kota, Kota Malang, Jawa Timur, Pilkada Jatim, Kodya Malang, Pemkot Malang