hitamputih.co – Hasil rekapitulasi di tingkat KPU Surabaya menegaskan keunggulan pasangan calon Jokowi-Amin jika dibandingkan dengan Prabowo-Sandi di Surabaya. Hingga Kamis sore (2/5), pada rapat pleno terbuka itu dibacakan hasil di 13 kecamatan dari total 31 kecamatan di Surabaya. Hasilnya, Jokowi unggul.
Rekapitulasi di tingkat kota itu dimulai Selasa (30/4). Pada rekapitulasi hari pertama itu, hasil enam kecamatan dibacakan. Yakni, Kecamatan Pakal, Bulak, Asemrowo, Jambangan, Gayungan, dan Benowo. Di semua kecamatan itu, Jokowi unggul. Di Pakal, misalnya, suara Jokowi 22.141 dan Prabowo 9.144. Di Kecamatan Benowo, suara Jokowi 26.231, sedangkan Prabowo 9.494 Pada Rabu (1/5) juga ada enam kecamatan yang direkapitulasi.
Yakni, Genteng, Gunung Anyar, Karang Pilang, Lakarsantri, Tenggilis Mejoyo, dan Simokerto. Sementara itu, kemarin (2/5) hingga pukul 16.00, yang selesai direkapitulasi adalah Kecamatan Tambaksari yang memiliki TPS paling banyak se-Surabaya. Yakni, 613 TPS.
Di kecamatan dengan DPT terbanyak, Tambaksari, Jokowi unggul jauh hingga tiga kali lipat. Yakni, 91.596 suara. Prabowo memperoleh 29.662 suara. Rekapitulasi tingkat kota itu masih berlanjut hingga dua hari mendatang.
Selain itu, ada penghitungan ulang di sejumlah kecamatan. Di antaranya, Mulyorejo dan Wonokromo.
Ketua Badan Pemenangan Prabowo-Sandi di Kota Surabaya A.H. Thony mengakui keunggulan perolehan suara paslon Jokowi-Amin sementara ini. Tapi, dia punya banyak catatan terkait dengan tahapan rekapitulasi di KPU Surabaya. Misalnya, ditemukan ketidaksesuaian dalam data pemilih khusus dan data pemilih tambahan di jenjang pilpres dan pileg. ”Perbedaan jumlah antara DPK dan DPT itu yang menimbulkan kecurigaan,” ungkapnya.
Dia menyebut akan terus memantau rekapitulasi itu. Thony juga beberapa waktu terlihat duduk di bangku saksi dalam rekapitulasi. Dia berharap penghitungan tersebut berjalan secara fair agar tidak ada kecurigaan.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDI Perjuangan Kota Surabaya Adi Sutarwijono menuturkan, khusus suara Jokowi di Surabaya diperkirakan 65-70 persen. Bahkan bisa jadi lebih dari 70 persen. ”Kalau sejauh ini unggul, itu memang kami perkirakan sejak awal,” ungkapnya.
Sejauh ini, dia menilai belum ada persoalan terlalu mendasar dalam rekapitulasi di tingkat kota untuk pilpres. Tapi, biasanya akan lebih banyak dinamika saat penghitungan suara caleg. ”Penghitungan pilpres lancar,” katanya.
Sumber : jawapos.com
Editor : Arwana login by Polda Jateng