Realita

Kapolda Jateng: Intoleransi Bibit Teroris!

#SatgasAntiBlackCampaignJateng Creativ by agussaibumi– #pilkadajateng 2018 #pilkadadamai #pilgubjateng2018 #tribratanews.jateng.polri.go.id
Menyusul teror bom di Surabaya, Jawa Tengah kini berstatus Siaga 1. Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Condro Kirono pun mengajak masyarakat melawan aksi terorisme.
Hal itu diungkapkan Condro saat memberi sambutan dalam acara Tabligh Akbar dan Sinau Bareng bersama Gus Mus dan Cak Nun di Lapangan Pancasila Simpang Lima Semarang malam ini.
Condro mengatakan dengan peristiwa di Mako Brimob dan 3 gereja di Surabaya, maka terlihat eksistensi dari jejaring terorisme masih ada. Maka Condro mengimbau agar semua elemen masyarakat tidak beri kompromi pada terorisme.
“Eksistensi para teroris, jejaring masih ada, masih eksis. Kami mohon, kami imbau, kami ajak seluruh masyarakat, TNI, Polri kita tidak boleh beri kompromi terkait masalah intoleransi, radikalisme, dan terorisme,” kata Condro, Minggu (13/5/2018).
Bibit terorisme, lanjut Condro, salah satunya yaitu sikap intoleransi. Oleh sebab itu salah satu memerangi terorisme yaitu tetap toleran.
“Semua ikut dirikan bangsa, kita harus toleran, kalau ada yang intoleransi, ini bibit teroris, setuju?” tandas Condro diikuti jawaban jamaah.
Cara lainnya melawan aksi terorisme, kata Condro, yaitu tidak membagikan foto mengenaskan para korban. Karena dengan foto tersebut bisa menimbulkan ketakutan dan itulah tujuan dari aksi teror.
“Ucapan duka cita jangan disebarkan bersama gambar korban, kalau disebarkan, pelaku senang, karena sama saja menyebar ketakutan,” pungkas Condro.
Tabligh Akbar yang digelar di Lapangan Pancasila Simpang Lima itu sebenarnya digelar untuk menyambut Pilkada di Jawa Tengah. Namun doa dan aksi melawan terorisme juga tersemat, salah satunya dengan membubuhkan tanda tangan di spanduk duka cita dan bertuliskan “#bersatu lawan terorisme dan radikalisme, untuk Indonesia Damai”.
“Bersama-sama lawan terorisme. Tadi sudah tanda tangah, Insya Allah kita harus terus perangi terorisme,” tegas Condro.
Condro Kirono melanjutkan, sejak ledakan di tiga gereja di Surabaya, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pangdam IV Diponegoro Mayjen TNI Wuryanto sejak pagi tadi.
“Saya tadi jam 09.00 sudah berkoordinasi dengan pak Pangdam untuk bersama kita menyisir objek rawan yang ditingkatkan Polres-Polres,” jelasnya.
Ia menjelaskan selain gereja, pihaknya menyisir area publik lainnya seperti tempat wisata, tempat ibadah lainnya, dan lokasi kerumunan massa.
“Itu yang kita lakukan patroli bersinergi di masyarakat baik dari ormas keagamaan baik Banser dan Kokam untuk kemudian kita terus juga menggelar doa bersama agar semua tetap aman damai dan kondusif,” kelas Condro.
sumber : detik.com

Related Posts

1 of 237