Banyuwangi – Kematian AYP (20) anggota perguruan sikat Pagar Nusa dari Desa Sukomaju, Kecamatan Srono, Banyuwangi nyaris mendapat reaksi spontan dari sejumlah anggota lainnya yang berpotensi memicu pertikaian antarperguruan.
Polresta Banyuwangi sigap mengamankan sejumlah orang yang diduga pelaku pengeroyokan dan mengumpulkan sejumlah perguruan silat untuk musyawarah menyelesaikan konflik yang berpotensi memicu perselisihan.

Kapolresta Banyuwangi Kombes Nanang Haryono menjelaskan pasca-pelaporan di Polresta Banyuwangi, Tim Satreskrim langsung mengamankan sejumlah saksi dan mengantisipasi konflik yang berpotensi meluas.

“Satreskrim langsung menemui sejumlah perguruan silat. Bersama lintas perguruan ini diperoleh kejelasan dan kesepakatan semuanya menahan diri,” terang Kombes Nanang.

Lebih lanjut dia menegaskan peristiwa itu tidak bisa disebut sebagai konflik antarperguruan silat, tetapi lebih kepada konflik pribadi antara korban dengan pelaku.

“Itu kan tantang-tantangan dari sosmed terus janji duel, tapi akhirnya malah jadi pengeroyokan. Karena 5 orang ini memukuli AYP,” kata Nanang.

Pasca pertemuan dengan lintas perguruan silat, seluruh anggota perguruan mendapat sosialisasi dari perguruan masing-masing untuk menahan diri dan sepakat menjaga kondusifitas.

“Tidak sampai sepekan, sudah kami tindaklanjuti hasil pelaporan dan semua sepakat menjaga kondusifitas,” pungkasnya.

sumber: detikjatim

 

Polresta Banyuwangi, Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Nanang Haryono, Kabupaten Banyuwangi, Pemkab Banyuwangi, Banyuwangi, Kota Banyuwangi, Blambangan, Polda Jatim, Kapolda Jatim, Irjen Pol Imam Sugianto, Kabidhumas Polda Jatim, Jawa Timur, Jatim