SEMARANG – Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Artanto mengatakan, pihaknya akan mengecek pengakuan keluarga GRO yang mengaku didatangi anggota kepolisian dari Polrestabes Semarang.
GRO adalah siswa SMKN 4 Semarang yang menjadi korban penembakan polisi. Menurut U, yang merupakan keluarga korban, polisi datang beberapa jam setelah GRO tertembak, Minggu (24/11/2024).
Artanto mengaku belum bisa memastikan kebenaran informasi disampaikan keluarga GRO.
“Kita lihat hasil penyelidikan saja,” kata Artanto saat ditemui di Mapolda Jawa Tengah, Senin (2/12/2024).
Sampai saat ini, dia mengaku belum mengecek kebenaran informasi tersebut. Untuk itu, dia tak mau terburu-buru untuk berkomentar.
“Kita harus cek dulu,” ucap dia.
Sementara itu, Anggota Polrestabes Semarang berinisial R yang diduga melakukan penembakan terhadap GRO diperiksa Propam Polda Jawa Tengah.
Artanto menambahkan, Propam Polda Jawa Tengah sedang melakukan pendalaman.
“Kita sedang melakukan pendalaman kepada anggota dan tentunya anggota yang melakukan upaya tindakan kepolisian (penggunaan alat kepolisian seperti pistol),” kata Artanto.
Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Artanto saat ditemui di Mapolda Jawa Tengah, Senin (2/12/2024). Sebelumnya, U, salah seorang keluarga GRO, mengatakan, polisi meminta agar keluarga tak mengungkap kasus meninggalnya GRO.
“Jadi istilahnya, kita diminta tanda tangan pernyataan supaya tidak tersebar atau berkembang kemana-mana (soal peristiwa penembakan ini). Kita disuruh mengikhlaskan, istilahnya gitu,” ungkap U kepada awak media.
sumber: Kompas.com
Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, Kombes Pol Ari Wibowo, Kompol Muhammad Fachrur Rozi, Artanto, Ribut Hari Wibowo