SEMARANG – Ribuan peserta pawai Dugderan memadati halaman Balaikota Semarang.

Para peserta tersebut berasal dari berbagai kecamatan di Kota Semarang.

Kostum hingga pernik pawai juga mereka kenakan.

Ribuan peserta tersebut berkumpul untuk mengikuti pembukaan pawai Dugderan.

Meski hujan mengguyur Kota Semarang, namun tak mengendurkan semangat para peserta pawai.

Sebelum pawai dibuka, tari-tarian dan seni budaya ditampilkan di halaman Balaikota Semarang.

Pertunjukan tersebut menjadi magnet masyarakat sekitar yang ikut memadati halaman Balaikota Semarang.

Pawai pun dibuka dengan pemukulan bedug yang dipimpin oleh Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu.

Walikota Semarang yang akrab disapa Mbak Ita itu nampak bersemangat membuka kegiatan tahunan yang menjadi tradisi di Kota Semarang tersebut.

Di tengah gerimis, Mbak Ita membuka pawai Dugderan tersebut.

Usai dibuka, rombongan pawai Dugderan berjalan keluar halaman Balaikota Semarang beriringan.

Mereka menuju Jalan Pemuda dan mengarah ke Alon-alon Masjid Agung Semarang untuk kemudian finis ke Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT).

Dikatakan Mbak Ita, selain wujud nguri-nguri budaya, Dugderan juga menjadi simbol pembuka Ramadan.

Ia mengatakan Dugderan hanya ada di Kota Semarang dan sudah menjadi tradisi yang tetap dilestarikan.

 

Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Satake Bayu, Kombes Pol Andhika Bayu Adhittama, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Suryadi, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, Kompol Joko Lelono, AKBP Hary Ardianto, AKBP Bronto Budiyono