News

Melalui Program “Aku Sedulurmu” Pendidikan 17 Anak Yatim Piatu di Sragen Kini Terbantu

POLRES SRAGEN – Program Kapolda Jateng “Aku Sedulurmu” , diperuntukan mendukung pendidikan anak yatim piatu yang orang tuanya meninggal karena covid-19, sudah di launching hari ini melalui zoom meting oleh Ketua Umum Bhayangkari nyonya Juliati Sigit Prabowo, di Semarang. senin (16/08/2021).

Kegiatan serupa dilaksanakan pula oleh Kapolres Sragen AKBP Yuswanto Ardi dengan mengundang Forkopimda, Dinas Sosial, Dinas Pendidikan kabupaten Sragen serta sejumlah 17 anak yatim piatu orang tua meninggal karena covid-19.

Dalam kegiatan tersebut, diberikan santunan kepada sebanyak 333 anak yatim dan piatu yang tersebar diwilayah Jawa Tengah dan secara khusus untuk 17 anak yatim piatu di kabupaten Sragen.

Dalam sambutan yang disampaikan Ketua Umum Bhayangkari Nyonya Juliati Sigit mengatakan, ” Aku Sedulurmu bermakna aku saudaramu. Pandemi ini menyebabkan banyak kematian, hingga membuat anak anak menjadi yatim piatu, ”

” Anak yatim piatu akan kehilangan masa depannya apabila tanpa kepedulian kita,”

” Saya menyampaikan terimakasih dan apresiasi setinggi tingginya kepada Kapolda Jateng beserta jajaran dan para donatur karena ini program pertama pada situasi pandemi ini, ”

Semoga kegiatan ini dapat memberikan contoh dan penyemangat kepada wilayah lain. Kepada anak anakku janganlah berputus asa karena banyak saudaramu yang akan selalu ada untuk kalian dan tetaplah belajar , ” tuturnya.

Kegiatan launching Program Aku Sedulurmu di Polres Sragen dimulai dengan pemberian santunan bagi 17 anak yatim piatu, berupa tabungan pendidikan dari Kapolda Jateng.

Penyerahan ini di lakukan secara serentak pula oleh Polres jajaran lain usai mengikuti kegiatan launching melalui virtual pukul 14.00 WIB.

Kapolres menguraikan bahwa tabungan pendidikan program Aku Sedulurmu ini akan di berikan setiap tahunnya oleh Kapolda, langsung melalui rekening tabungan yang telah di terima masing masing anak yatim piatu.

“Biaya pendidikan ini akan di berikan pula kepada 17 anak yatim piatu di kabupaten Sragen. Bea siswa ini diberikan selama satu tahun penuh. anak anak akan diberikan buku tabungan, dilengkapi dengan ATM, ini merupakan biaya penunjang pendidikan, ” tutur Kapolres Yuswanto Ardi.

Ardi menambahkan, bila untuk pendidikannya sendiri sudah gratis. namun demikian anak anak perlu membeli kebutuhan buku, alat tulis, les tambahan juga seragam sekolah.

Jadi setiap setahun sekali, anak anak akan menerima transfer langsung dari Kapolda.

Ditanya masalah nilai dana pendidikan, Kapolres menyebut bahwa setiap anak akan menerima uang transfer SMA Rp 7.2 Juta, untuk SD dan SMP berkisar antara Rp 5 Juta sampai Rp 6 Juta.

Kapolres juga menyatakan bahwa sejumlah 17 anak anak yatim piatu tersebut hasil penelusurannya, melalui bhabinkamtibmas Polsek jajaran, dan dari jumlah itu, ada pula yang belum tercatat pada dinas sosial.

” data itu kita cari sendiri melalui penelusuran bhabinkamtibmas. ada yang belum tercatat di Dinsos. Ada yang sampai di rawat tetangganya, kita temukan di daerah Masaran. Ada yang tinggal dengan kakaknya yang cuma buruh bangunan, dan ada pula yang tinggal dengan neneknya yang berusia lanjut dan tidak memiliki pekerjaan. meskipun ada juga yang yatim piatu namun keluarganya masih mampu merawat, ” terangnya.

” yang seperti ini yang harus betul betul kita pantau keadaannya. saya secara pribadi beseta staf dan jajaran juga sudah berkomitmen, kami akan angkat mereka menjadi anak asuh, ” tandas Kapolres mengakhiri.

(iprus Sragen)

Related Posts