PATI – Kelangkaan minyak goreng Minyakita di pasaran membuat pengecer langsung menyerbu agen distributor yang mendapat kiriman stok.
Hal tersebut terjadi di salah satu toko distributor Minyakita di Kabupaten Pati.
Di Toko Fatimah, Desa Muktiharjo, Kecamatan Margorejo, Kabupaten Pati, kiriman satu truk berusi 900 karton Minyakita langsung ludes diburu para pengecer dalam kurun waktu hanya 30 menit, Minggu (12/2/2023) kemarin.

Pemilik Toko Fatimah, Rudi Sulistiyantono, mengatakan bahwa suplai stok Minyakita selama kurang-lebih tiga bulan ke belakang memang tersendat.
“Tiga bulan ini sulit mendapatkan Minyakita. Jatah dari pabrik per minggu cuma satu sampai dua truk. Dalam satu truk itu ada 800-900 kardus. Langsung habis dalam 30 menit,” ujar dia.
Rudi mematok harga Rp145 ribu per karton Minyakita. Menurut dia, nominal tersebut masih di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET).
Rudi biasa melayani pengecer dari wilayah Kabupaten Pati dan sekitarnya.
Namun, dalam kondisi saat ini, ia memprioritaskan untuk pelanggan di wilayah Pati.
“Untuk saat ini saya utamakan yang dari Pati. Itu saja masih kurang. Dari luar Pati, kadang masih ada orang dari Rembang yang ambil. Tapi saya batasi 50-100 karton saja,” kata dia.
Supri, seorang pengecer, mengatakan bahwa permintaan produk Minyakita di pasaran memang sangat tinggi. Namun sayang, tiga pekan belakangan ia kesulitan mendapatkan Minyakita.
“Susah dapatnya. Kalau pun saya ambil di luar, harganya tinggi. Bisa Rp175 ribu sampai Rp180 ribu (per karton). Kalau harga kulak segitu, saya mau jual berapa? Kalau di sini (Toko Fatimah) saya ambil harga Rp12.500 per liter dan saya jual Rp13 ribu per liter,” jelas dia.
Artikel ini telah tayang di Tribunmuria.com
Ikuti berita terkini di Google News, klik di sini.