SUKOHARJO–Bupati Sukoharjo Etik Suryani mengakomodasi kepentingan para pedagang. Bupati Etik merealisasikan program revitalisasi pasar tradisional dan memberi kemudahan akses permodalan untuk para pedagang pasar tradisional.

Revitalisasi pasar tradisional untuk meningkatkan kenyamanan pedagang dan pengunjung sekaligus memperkuat ekonomi kerakyatan. Program itu didukung pemberian kredit ringan kepada para pedagang pasar demi kelangsungan usaha. Realisasi program-program itu sesuai misi Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, yakni memperkuat perekonomian rakyat yang berdaya saing tinggi.

Pedagang bersyukur dan mengapresiasi realisasi program tersebut. Kini kegiatan jual beli di pasar lebih nyaman. Program revitalisasi pasar tradisional merupakan program yang dilanjutkan Bupati Etik. Berdasarkan data Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Diskopumdag) Sukoharjo, di Sukoharjo terdapat 26 unit pasar tradisional yang tersebar di 12 kecamatan. Sejauh ini Pemkab telah merevitalisasi 21 unit pasar tradisional.

Selama kepemimpinan Bupati Etik 2021-2023, Pemkab Sukoharjo merevitalisasi satu unit pasar yakni Pasar Cuplik yang dikerjakan dua tahap pada 2022 dan 2023. Pada revitalisasi tahap I, Pemkab menggelontorkan anggaran senilai Rp2,6 miliar pada 2022. Pada proyek tahap I tersebut membangun 215 los pedagang.

Proyek tahap II revitalisasi Pasar Cuplik menelan anggaran senilai Rp3 miliar pada 2023. Pengerjaan proyek dititikberatkan pada pembangunan 60 kios pasar. Giliran Pasar Kartasura yang akan direvitalisasi pada 2025. Pada 2024 ini, Pemkab sudah menyelesaikan penyusunan detail engineering design (DED).

Bupati Sukoharjo Etik Suryani menyampaikan pasar rakyat merupakan sektor penggerak ekonomi kerakyatan yang berimplikasi pada pertumbuhan perekonomian daerah dan memberikan kontribusi pemasukan pendapatan asli daerah (PAD) Sukoharjo.

“Dengan revitalisasi, pasar tradisional sebagai pasar rakyat akan tetap kuat dan berdaya saing sehingga dapat memajukan ekonomi kerakyatan,” tutur Bupati Etik, Kamis (7/8/2024).

Terpisah, Kepala Bidang (Kabid) Sarana Distribusi Perdagangan Diskopumdag Sukoharjo, Agus Poncowarno, mengatakan realisasi program revitalisasi pasar tradisional wujud perhatian Pemkab terhadap kelangsungan hidup dan kegiatan ekonomi para pedagang. Itu penting karena mereka merupakan pelaku ekonomi yang menggerakkan denyut nadi perekonomian daerah.

Dengan pasar yang bersih, nyaman, dan representatif membuat minat masyarakat untuk berbelanja di pasar tradisional meningkat. Sehingga, kegiatan ekonomi terus bergerak dan perekonomian para pedagang terdongkrak.

Agus melanjutkan tinggal lima pasar tradisional yang belum direvitalisasi pada 2024 ini, meliputi Pasar Kartasura, Pasar Mulur, Pasar Lengking, Pasar Mayang, dan Pasar Baki. Pasar Kartasura yang kini pengelolaannya diambil alih Pemkab Sukoharjo dari pihak ketiga menjadi salah satu target revitalisasi dalam waktu dekat.

“Pemerintah telah merampungkan penyusunan DED revitalisasi Pasar Kartasura. Untuk pengerjaan konstruksi fisik kemungkinan pada 2025,” ujar Agus Poncowarno.

Secara paralel, Pemkab Sukoharjo juga mengoptimalkan pendapatkan asli daerah (PAD) dari retribusi pasar. Langkahnya dengan menerapkan sistem penerikan retribusi secara elektronik atau e-retribusi. Sebanyak 26 pasar tradisional di Kabupaten Jamu telah menerapkan e-tribusi sejak 1 Juni 2024. Selain mendongkrak PAD, penerapan sistem itu untuk menciptakan pengelolaan keuangan yang lebih transparan.

Tak berhenti sampai revitalisasi pasar, para pedagang pasar tradisional juga diberi kemudahan akses permodalan melalui PT BPR Bank Sukoharjo. Lembaga keuangan milik Pemkab Sukoharjo itu bahkan meningkatkan plafon pinjaman bagi pelaku UMKM, termasuk pedagang pasar tradisional hingga 100%.

“Plafon pembiayaan kredit UMKM kategori perseorangan yang semula Rp25 juta naik menjadi Rp50 juta. Untuk kelompok juga naik dari Rp80 juta menjadi Rp100 juta dengan bunga 0,75%. Ini wujud dukungan terhadap pedagang pasar tradisional yang menjadi garda terdepan pemulihan ekonomi daerah seusai pandemi Covid-19,” ujar Direktur Utama PT BPR Bank Sukoharjo, Maryanto.

Sementara itu, pedagang Pasar Cuplik, Maryanti, mengatakan mengapresiasi Pemkab Sukoharjo yang telah merevitalisasi Pasar Cuplik. Sekarang pasar di Kelurahan Bulakan, Kecamatan Sukoharjo itu lebih bagus dan representatif. Sehingga, para pedagang nyaman dalam berdagang ekonomi setiap hari. Pembeli pun tak segan datang ke Pasar Cuplik.

“Tidak hanya pedagang, masyarakat yang berbelanja kebutuhan pokok di pasar merasa nyaman. Alhamdulillah, penghasilan yang didapat juga meningkat karena kondisi pasar selalu ramai,” ujar dia.

Kondisi itu berbanding terbalik sebelum pasar direvitalisasi yang ketika itu sebagian los pedagang retak dan rusak. Saluran drainase di sekitar pasar juga tidak berfungsi sehingga air di saluran kerap meluap saat terjadi hujan lebat.

sumber: solopos

 

Polres Sukoharjo, Kapolres Sukoharjo, Kapolres Sukoharjo Sigit, AKBP Sigit, Kabupaten Sukoharjo, Pemkab Sukoharjo, Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, Jawa Tengah, Jateng, Kepolisian Resor Sukoharjo, Polisi Sukoharjo, Artanto, Ribut Hari Wibowo