Banyuwangi – Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Banyuwangi geram saat tahu keluarga pelaku pemerkosaan wisatawan di pantai Pulau Merah menawarkan upaya damai kepada korban.
Upaya damai yang ditawarkan oleh keluarga pelaku telah dicium Dinsos Banyuwangi. Korban diminta untuk berdamai dengan dijanjikan akan dinikahi oleh salah satu pelaku.

Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Banyuwangi Henik Setyorini dengan tegas tidak membenarkan upaya tersebut.

“Saya tidak membenarkan karena itu kasus perkosaan. Jangan sampai ada tekanan-tekanan dan bagaimanapun itu sudah tidak benar apa yang dilakukan si pemerkosa,” tegas Henik, Selasa (30/4/2024).

“Dia sudah menjadi korban, bisa jadi korban lagi kalau seumur hidup harus melihat wajah dan hidup dengan orang yang sudah memerkosa dia,” tambah Henik dengan suara geram.

Ia mengaku terus berkoordinasi dengan pihak desa dan Polsek untuk mencegah upaya damai dengan embel-embel menikah tersebut.

“Kita terus berkoordinasi dengan Polsek. Tentunya teman-teman Polsek sangat paham bagaimana harus bertindak sesuai dengan aturan yang ada dan yang pasti pelaku harus menerima ganjaran yang setimpal,” terangnya.

Henik berharap keluarga dan korban bisa lebih membuka komunikasi dengan UPT Dinas sosial dan Unit P2TP2A. Sehingga, langkah pendampingan bisa dilakukan lebih intensif.

Korban berinisial LJL yang masih berusia 17 tahun diperkosa oleh dua pemuda usai berburu sunset di Pantai Pulau Merah, Banyuwangi. Sebelum diperkosa, ia sempat dijambak hingga diseret oleh pelaku.

Saat traumanya belum reda, pintu rumah LJL diketuk oleh keluarga pelaku yang turut serta membawa pengacara. Mereka memberi tawaran agar kasus ini berakhir damai dengan iming-iming menikahi korban.

Bahkan, keluarga pelaku juga membawa serta surat pernyataan untuk ditandatangani pihak korban. Surat ini berisi permintaan agar polisi menghentikan proses hukum. Kabarnya, surat tersebut mendapat persetujuan dari pihak keluarga korban.

“Korban ini tidak punya pilihan, keluarganya juga bingung dan dalam situasi terdesak, karena banyak yang menganggap ini aib,” ungkap teman korban AND, pada Senin (29/4).

sumber: detikTravel

 

Polresta Banyuwangi, Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Nanang Haryono, Kabupaten Banyuwangi, Pemkab Banyuwangi, Banyuwangi, Kota Banyuwangi, Blambangan, Polda Jatim, Kapolda Jatim, Irjen Pol Imam Sugianto, Kabidhumas Polda Jatim, Jawa Timur, Jatim