Saibumi.id, KENDAL – Dimulai dari keinginan seniman seniman Kendal untuk mengembangkan seni dan budaya, Forum Komunitas Kantung-Kantung Budaya Kendal (FK3BK) menggelar pertunjukan yang berkonsep pentas seni dan budaya secara sederhana, di Balai Kesenian Remaja (BKR), Senin malam (14/6/2021).
Arif Budi Setiawan sebagai kerua panitia event ini mengatakan, ada beberapa penampilan dalam acara seni budaya yang bertajuk, “Menafsir Bapak Bangsa” ini, selain pertujukan seni, juga diisi dengan diskusi yang membahas kemajuan seni di Kendal.
“Tujuan dalam kegiatan ini, sebagai wadah bagi para anak-anak muda untuk berkreasi dan saling berkompetisi dengan yang lainnya. Selain itu, ebih mendakatkan karya seni anak muda kepada masyarakat,” jelasnya.
Dijelaskan, kegiatan pagelaran seni budaya ini, akan berakhir pada Kamis (17/6/2021) dengan menampilkan beberapa pengisi acara. Diantaranya ada Stand Up Komedi dengan menampilkan Komika Kendal, Adi dan Johan.
Sementara Penggagas acara, Kelana Siwi Krisnaningtyas menambahkan, untuk puisi menampilkan Avi, mahasiswa Uniss Kendal, dengan puisi Pancasila dan Sunarti dengan puisi berjudul Sajak Bulan Purnama karya Rendra dan Sajak Widuri Untuk Joki Tobing.
“Kemudian penampilan Syukron Mubarok dengan puisi karya Chairil Anwar berjudul Kerawang-Bekasi dan Satu Mimpi Satu Barisan karya Widji Thukul, ada juga Slamet Priatin dengan sajak Seonggok Jagung dan saya sendiri dengan sajak Gadis dan Majikan,” ujar Kelana.
Ada yang menarik dalam pagelaran seni dan budaya kali ini, yakni penampilan Mundolin, Direktur BPR BKK Kendal, yang membawakan sebuah puisi berjudul Persetujuan dengan Bung Karno, karya Chairil Anwar.
Mundolin mengaku tidak ada persiapan khusus untuk menghadapi pementasan malam ini.
“Ya ini spontan-dadakan, saya diminta membawakan puisi oleh teman-teman pegiat budaya dan seni di Kendal. Terus terang saya senang mengikuti pagelaran kesenian seperti ini,” ungkapnya.
Mundolin mengingatkan, di era global akan membawa konsekuensi masuknya pengaruh negatif budaya asing. Generasi muda menghadapi tantangan berat menjaga nilai-nilai agama.
Menurutnya, melalui kegiatan ini, para remaja dan penggiat seni di Kabupaten Kendal lebih siap menghadapi event-event di tingkat lebih tinggi dan lebih kompetitif, saat pandemi berakhir.
“Jangan sampai anak-anak kita semakin terasing dengan budaya sendiri. Maka mereka harus dibekali dengan pendidikan seni dan budaya yang memadai secara berkelanjutan dan tiada henti, seperti pola giat pentas seni ini,” pungkas Mundolin. (DN)