BANYUWANGI – Arus lalu lintas kendaraan menuju Pelabuhan ASDP Ketapang kembali krodit, Senin (24/6). Ribuan kendaraan terjebak macet berjam-jam. Saking parahnya kemacetan, antrean kendaraan mengular dari Pelabuhan Ketapang sampai di depan gudang Bulog.

Kemacetan dipicu cuaca buruk yang melanda perairan Selat Bali dalam beberapa hari ini. Selain karena peningakatan volume kendaraan, antrean diperparah dengan adanya gelombang pasang yang terjadi diperairan dekat dermaga. Dampaknya, beberapa kapal terutama yang beroperasi di dermaga Landing Craft Machine (LCM) tak bisa bersandar lebih dari tiga jam.

Kondisi ini memicu antrean panjang kendaraan yang akan menyeberang ke Bali menjadi semakin panjang hingga lebih dari satu kilometer. Antrean terjadi sejak Minggu sore (23/6), Senin siang (24/6), kemacetan mulai terurai.

Dari data ASDP Ketapang menyebutkan, peningkatan jumlah kendaraan sudah terlihat sejak Sabtu (22/6). Ada 2.781 roda dua, 2.756 roda empat, dan 455 bus yang menyeberang ke Bali. Sedangkan untuk jumlah penumpang mencapau 31.303 orang.

Sedangkan pada hari Minggu, ada 3.770 kendaraan roda dua, 2.947 roda empat, dan 375 bus yang menyeberang. Dengan jumlah total penumpang mencapai 31.818 orang.

General Manager PT ASDP Ketapang Syamsudin mengatakan, ada beberapa faktor yang membuat kepadatan terjadi. Yang pertama adalah cuaca yang kurang bersahabat. Ombak dan gelombang pantai meninggi mengakibatkan kapal tidak bisa bongkar muat lebih dari tiga jam. “Nelayan biasa menyebutnya Mak Onet. Kapal yang hendak sandar di dermaga tidak bisa bersandar,” kata Syamsudin.

Selain itu, arus balik dari warga yang sebelumnya libur Idul Adha dan wisatawan yang akan berlibur ke Bali juga menyeberang di waktu bersamaan. Pada waktu bersamaan kendaraan pengangkut logistik mengalami peningkatan volume di Banyuwangi.

Selama ini, saat terjadi peningkatan jumlah wisatawan, permintaan logistik menuju Bali juga ikut meninggi sehingga membuat peningkatan kendaraan juga ikut meningkat. “Kita bekerja sama dengan Satlantas Polresta Banyuwangi untuk mengurai kendaraan. termasuk dengan memanfaatkan buffer zone,” terangnya.

ASDP juga meminta Korsatpel BPTD untuk menambah kapal yang beroperasi. Dari semula 30 kapal dalam sehari, menjadi 32 kapal untuk mempercepat angkutan kendaraan. ”Ada empat kapal bantuan yang kita operasikan.

Awalnya ada Swarna Cakra dan KMP Jatra, sekarang ditambah dua lagi, yaitu Trisakti Elfina dan Karya Maritim I. Kita gunakan sistem tiba bongkar berangkat (TBB) untuk mempercepat. Dari Bali kosong, kita buat muat dari Ketapang saja,’’ tegasnya.

Kasatlantas Polresta Banyuwangi Kompol Amar Hadi Susilo saat mewakili Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol. Nanang Haryono menambahkan, kepadatan terjadi sejak Minggu sore. Antrean panjang kendaraan terjadi akibat cuaca buruk di Selat Bali sehingga kapal kesulitan untuk sandar. Ditambah dengan arus liburan sekolah ke Bali yang terus meningkat. “Keperluan konsumsi di Bali juga bertambah sehingga membuat kepadatan meningkat,” kata Amar.

Satlantas Polresta Banyuwangi sudah memanfaatkan seluruh kantung parkir yang ada, baik Terminal Sri Tanjung maupun dermaga Bulusan. Semua kantung parkir penuh terisi dengan kendaraan logsitik. Rekayasa lalu lintas juga sudah dilakukan dengan mengalihkan kendaraan ke jalan lingkar.

Amar melihat, dua jalur kendaraan memang sedang padat. Ditambah dengan banyaknya sopir kendaraan yang melakukan penyerobotan sehingga membuat kepadatan semakin parah. “Sepertinya hari ini (24/6) adalah puncak untuk arus liburan, Dari informasi rekan-rekan di Probolinggo dan Situbondo, memang ada peningkatan kendaraan arus liburan.’’ tegasnya.

sumber : radarbanyuwangi

 

Polresta Banyuwangi, Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Nanang Haryono, Kabupaten Banyuwangi, Pemkab Banyuwangi, Banyuwangi, Kota Banyuwangi, Blambangan, Jawa Timur, Jatim, Polres Banyuwangi, Resta Banyuwangi, Kepolisian Resor Kota Banyuwangi, Pelabuhan Ketapang