Pekalongan – Video dua remaja diamankan warga karena kedapatan membawa senjata tajam, berupa parang diamankan warga viral di media sosial. Curiga hendak tawuran, warga pun membawa kedua remaja tersebut ke Polsek Sragi.
Video yang berdurasi 46 detik ini, diupload di sosial media @pekalonganinfo, 6 jam yang lalu dan telah ditonton oleh 177 ribu lebih warga nitizen. Selain video, dalam narasainya juga dituliskan,

“2 bocah SMP diduga ikut kelompok gengster ditangkap oleh warga di jalan raya spait Sragi, dekat Puskesmas. Kejadian tadi malam sekitar pukul 00.12 Wib. Pelaku berserta sajamnya sudah diamankan polsek Sragi, Himbauan yang mempunyai anak atau adik laki-laki mohon agar lebih dijaga dan di edukasi supaya jangan sampai salah pergaulan,” tulis unggahan itu seperti dilihat detikJateng, Kamis (4/1/2024).

Dari hasil penelusuran, detikJateng, kelompok remaja yang berhasil diamankan warga, berjumlah empat anak.Tiga di antaranya dari satu sekolah yang sama di salah satu SMP negeri.

Sebelumnya, antar kelompok ini, janjian akan melakukan tawuran di sejumlah titik, yakni di dekat pantai Depok, di belakang sekolah, dan terakhir di depan sekolah. Mereka melakukan tawuran dengan menggunakan senjata tajam (Sajam), seperti parang.Dari keterangan tersebut, polisi langsung turun tangan. Kasat Reskrim Polres Pekalongan, AKP Isnovim, mengungkapkan, pihaknya langsung melakukan razia sajam di sekolah setempat. Selain razia sajam dan ponsel terkait adanya kelompok-kelompok remaja bersajam, polisi juga melakukan pembinaan. Dalam kegiatan tersebut, polisi juga menemukan salah satu admin kelompok.

“Kami Polres Pekalongan mendatangi SMP **** * *******, karena tadi malam dapat informasi ada penyerahan empat anak, yang tiga anak itu berasal dari SMP **** * ******* . Dari hasil interogasi awal Satreskrim, bahwa adik-adik itu ternyata sebelumnya merencanakan di salah satu titik untuk terlibat tawuran,” katanya.

“Kenapa kita harus ke SMP **** * *******? Ternyata yang terlibat tawuran itu masih satu SMP **** * ******* namun ada dua grup atau dua kelompok berbeda,” tambah Isnovim.

Langkah ke sekolah itu sebagai langkah antisipasi kembali, adanya tawuran antar dua kelompok remaja dengan menggunakan sajam. Bahkan, pihaknya menemukan admin salah satu kelompok remaja bersajam tersebut.

“Kita lakukan pembinaan pada admin group, untuk membubarkan group. Kita berikan juga pengetahuan bagaimana jika terjadi tawuran dengan sajam dan ada korbanya. Bagaimana dengan masa depan adik-adik kita ini nantinya?” kata Isnovim.

Razia di Sekolah
Kepolisian pun menggelar razia di sekolah yang bersangkutan. Selanjutnya, polisi juga melakukan pembinaan pada murid-murid sekolah setempat.

“Tadi malam kita temukan di tempat tongkrongan itu beberapa senjata tajam kita amankan juga,” ucapnya.

Dalam razia tersebut, polisi juga melakukan razia ponsel, sebagai antisipasi WhatsApp Group (WAG), sebagai tempat komunikasi antar anggota kelompok remaja.

“Razia ini kami lakukan dengan terpaksa, karena kami sayang dengan adik-adik masa depan bangsa. Jangan sampai yang tadi rencana tawuran, terjadi. Kami juga dalam rangka pencegahan, tidak ada korban maupun pelaku anak yang terlibat tawuran,” kata Isnovim.

Sementara itu, dari hasil razia di sekolah setempat, polisi tidak menemukan sajam.

 

Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Satake Bayu, Jawa Tengah, Jateng