Berita

Polisi Temukan Alasan Dibalik Pengeroyokan Warga Mesir di Temanggung

Temanggung – Sebuah video yang dinarasikan warga negara Mesir dikeroyok sejumlah orang di Parakan, Temanggung, sempat viral di media sosial. Bahkan ada oknum aparat hingga anggota dewan yang disebut-sebut terlibat pengeroyokan tersebut.

Dugaan penganiayaan tersebut terjadi di Parakan, Kabupaten Temanggung, Sabtu (28/12/2024). Kejadian tersebut berujung saling lapor antara kedua belah pihak.

Polisi menjelaskan kasus tersebut bermula dari adanya dugaan penipuan modus jual beli kopi.

“Dapat saya jelaskan terkait video viral penganiayaan yang beredar di media sosial. Yang pertama, kasus tersebut bermula dari pengaduan dari Anas terkait dugaan penipuan dengan modus jual beli kopi,” Kasat Reskrim Polres Temanggung, AKP Didik Tri Wibowo kepada awak media di ruang kerjanya, Rabu (8/1/2025).

Untuk dugaan penipuan tersebut telah dilaporkan menuju Polsek Parakan. Kemudian, menindaklanjuti laporan tersebut personel Polsek Parakan mendatangi gudang penyimpanan kopi yang dimaksud dalam aduan itu.

“Personel Polsek Parakan bermaksud mengecek kondisi kopinya (di gudang). Setelah sampai di gudang dihalang-halangi oleh seorang warga negara Mesir dan membawa sajam serta besi galvalum. Dan warga Mesir itu sempat memukul dengan besi galvalum kepada anggota polisi,” sambung Didik.

Setelah digunakan memukul, besi galvalum tersebut diamankan dengan dibantu warga. Mereka tetap agresif, kemudian didorong hingga sampai di sawah.

“Terkait berita yang viral, itu bukan penganiayaan kepada warga negara Mesir. Namun, itu anggota polisi mengamankan besi yang dibawa warga negara Mesir tersebut dengan dibantu warga,” ujar Didik.

Berakhir Damai

Kemudian untuk perkembangan kasus dugaan penganiayaan tersebut, pada Jumat (3/1) dilakukan mediasi. Mediasi tersebut berlangsung di Polres Temanggung.

“Setelah ada kesepakatan bersama mediasi antara kedua belah pihak. Yang intinya, saling mencabut laporan dan tidak mempermasalahkan peristiwa tersebut ke proses hukum,” tegas Didik.

“Jadi yang mencabut laporan dari anggota polisi (Aipda Hartono) yang mengadukan hari Sabtu (28/12) malam. Dia dianiaya warga negara Mesir melaporkan ke Polres Temanggung. Kemudian, Minggu (29/12) sore itu warga negara Mesir bergantian melaporkan balik. Sudah ada perdamaian, sudah ada mediasi antara kedua belah pihak tersebut,” ujar Didik.

Sebagaimana pernah diberitakan, sebuah video yang dinarasikan adanya warga negara Mesir yang dikeroyok sejumlah orang di Parakan, Temanggung, viral di media sosial. Bahkan ada oknum aparat hingga anggota dewan yang disebut-sebut terlibat pengeroyokan itu.

Video tersebut salah satunya diunggah dalam akun Instagram @infoupdatejateng. Dalam video tersebut memperlihatkan dugaan penganiayaan ada satu orang yang dengan posisi tergeletak dikerubuti beberapa orang.

Di akhir video, terlihat seorang pria yang mengenakan jaket jin warna biru menunjuk-nunjukkan tangan sambil bicara lantang. “Nantang-nantang terus,” katanya dalam video itu seperti dilihat detikJateng pada Senin (30/12/2024).

Akun tersebut memberikan beberapa keterangan video. Akun itu menyebut bahwa pria yang dianiaya itu merupakan warga negara Mesir.

“Warga Negara Mesir yang sedang bisnis kopi Temanggung dianiaya saat sedang membeli kopi di daerah Manden (desa Mandisari), kecamatan Parakan, Minggu (29/12/2024),” tulis akun itu.

Bahkan, akun itu juga menyebut ada oknum aparat hingga anggota dewan yang terlibat dalam penganiayaan. Korban juga disebut-sebut kesulitan saat hendak mengurus kasus itu.

sumber: detikjateng

 

Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, Kombes Pol Ari Wibowo, Kompol Muhammad Fachrur Rozi, Artanto, Ribut Hari Wibowo

Related Posts

1 of 7,494