Kebumen – Polisi mengungkap praktik penambangan emas ilegal yang berada di Desa Karangmojo, Kecamatan Karanggayam, Kabupaten Kebumen. Aktivitas penambangan tersebut disamarkan dengan tanaman pepaya yang banyak ditanam di sekitar tambang itu.

Kanit II Tipidter Satreskrim Polres Kebumen, Iptu Axel mengungkapkan bahwa penggerebekan dilakukan pada Rabu (26/6/2024). Awalnya, warga penasaran lantaran ada gubuk di tengah perkebunan pepaya dan sering mendengar suara mesin hingga akhirnya melapor ke petugas.

“Awalnya kita ada laporan dari masyarakat yang penasaran ada gubuk di tengah ladang pepaya cuma dari luar tampaknya seperti buat irigasi itu loh kayak perairan. Cuma kok selalu dengar suara mesin,” ungkap Iptu Axel saat dihubungi detikjateng, Kamis (4/7/2024).

Mendapatkan laporan tersebut, petugas langsung meluncur ke lokasi yang berada di Dukuh Wanayasa, Desa Karangmojo, Kecamatan Karanggayam, Kabupaten Kebumen. Petugas pun menemukan sumur di dalam gubuk tersebut yang diduga digunakan untuk aktivitas penambangan emas.

“Memang dari luarnya itu rumah tapi di dalamnya ada sumur dalam banget yang diduga itu tambang emas. Akhirnya kita cek, beneran itu tempat pengolahan emas dan kedalaman 28 meter total terus ke kanan kirinya 25 meter sama 7 meter,” jelasnya.

Adapun pemilik lahan diketahui bernama Aan yang merupakan warga Kebumen dan mempekerjakan empat orang untuk menambang emas secara ilegal.

“Pekerja ada yang dari Kebumen ada yang dari Banyumas, kebetulan yang dari Banyumas sudah biasa bekerja di tambang-tambang ilegal seperti ini,” urainya.

Dalam pemeriksaan polisi, pemilik mengaku baru 8 bulan melakukan aktivitas penambangan di lokasi itu. Mereka juga mengaku belum mendapatkan hasilnya.

“Kalau untuk emas murninya belum dapat, kita masih dalami terkait bahan mentah yang diduga berisi emas ini. Kalau bahan emasnya ada beberapa, waktu itu sedang disuling tapi belum jadi,” sebutnya.

“Sampai sekarang belum ada penetapan tersangka masih kita pendalaman dulu. Yang ditemukan di lokasi barang-barang kayak tabung oksigen, alat bor, pompanya, blower, cangkul, metal detektor, terus ada bahan mentah yang diduga mengandung emas cuma belum kita lab-kan juga,” imbuhnya.

sumber: detikjateng

 

Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Satake Bayu, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, AKBP Hary Ardianto, AKBP Bronto Budiyono, Kombes Pol Nanang Haryono, AKBP Suryadi, Kompol Joko Lelono