BANYUWANGI – Jembatan Jatim yang selama ini menjadi satu-satunya akses warga Dusun Lakep, Desa Banyuanyar, Kecamatan Kalibaru dengan Dusun Krajan, Desa Kalibaru Manis, Kecamatan Kalibaru yang longsor pada Minggu (7/7), tampaknya cukup parah.

Pemerintah Desa Banyuanyar bersama anggota Tim Reaksi Cepat (TRC) Kalibaru BPBD Banyuwangi meminta truk yang bermuatan berat untuk tidak melintas. “Yang longsor itu dismaping jembatan, membahayakan warga,” terang Sekretaris Desa Banyuanyar, Subahrullah.

Menurut Subahrullah, Jembatan Jatim yang longsor itu telah menjadi perhatian dari BPBD. Jembatan itu akses penting antara Dusun Lakep, Desa Banyuanyar dan Dusun Krajan, Desa Kalibaru Manis. “Kita sudah mengajukan perbaikan,” katanya pada Jawa Pos Radar Genteng.

Subahrullah mengaku telah lama mengajukan permohonan perbaikan kepada Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Perumahan dan Pemukiman (PU CKPP) Banyuwangi. Tapi sampai sekarang belum ada respons. “Kami dari desa sudah mengajukan perbaikan sebelum longsor,” katanya.

Jembatan Buk Jatim itu, jelas dia, dibangun puluhan tahun lalu. Pembangunannya hasil swadaya dari masyarakat. Jarak jembatan ini ke Desa Kalibaru Manis, hanya sekitar 100 meter. “Itu jembatan lama,” cetusnya.

Untuk menjaga keselamatan dan jembatan tidak semakin rusak, Subahrullah menyampaikan pada truk yang bermuatan berat, untuk sementara tidak melintasi jembatan. “Kami berharap masyarakat mengikuti imbauan ini, demi keselamatan bersama,” ungkapnya.

Imbauan yang dilakukan dengan memasang banner itu, lanjut dia, diharapkan dapat mengurangi risiko kecelakaan di Jembatan Buk Jatim. Pemerintah desa terus berkoordinasi dengan dinas terkait untuk mempercepat proses perbaikan. “Kami berharap perbaikan bias segera dilakukan,” harapnya.

Anggota TRC Kalibaru, Muhammad Sholeh mengatakan bersama pemerintah desa dan instansi terkait telah memasang banner imbauan kepada masyarakat. Imbauan ini untuk mengingatkan warga agar berhati-hati saat melewati jembatan tersebut. “Kami mengimbau masyarakat dapat berhati-hati saat melewati Jembatan Buk Jatim,” kata Sholeh.

Menurut Sholeh, ada longsoran sepanjang 6 meter dengan kedalaman lima meter di sisi barat Jembatan Buk Jatim. Longsoran itu membuat kondisi jembatan menjadi membahayakan. “Melintasi jembatan harus berhati-hati,” pintanya.

Sholeh menyebut, ada retakan di plengsengan jembatan sepanjang 10 centimeter, dan itu dapat membahayakan pengendara. Retakan ini, perlu segera diperbaiki untuk mencegah kerusakan yang lebih parah. “Di plengsengan jembatan retak sepanjang 10 centimeter,” sebutmua.

Seperti diberitakan harian ini sebelumnya, longsor yang terjadi di sisi barat Jembatan Buk Jatim, Desa Banyuanyar, Kecamatan Kalibaru menyebabkan kerusakan dan mengancam akses Dusun Krajan dan Dusun Lekap yang ada di desa itu, Minggu (7/7).

Gara-gara tanah yang longsor akibat sering turun hujan deras itu, kondisi jembatan sangat membahayakan, terutama bagi kendaraan berat. “Kami mendapat laporan sekitar pukul 12.00, dan kita langsung bergerak,” kata anggota TRC BPBD Kabupaten Banyuwangi Wilayah Kecamatan Kalibaru, Muhammad Sholeh.

Dari hasil cek lapangan, terang Sholeh, tanah di samping jembatan itu longsor sepanjang enam meter dengan kedalaman yang ambrol lima meter. Longsor ini diduga akibat curah hujan yang tinggi dan kondisi kontur tanah. “Kami menemukan retakan di plengsengan dengan panjang 10 centimeter hingga 15 centimeter,” jelasnya.

Sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com

 

Polresta Banyuwangi, Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Nanang Haryono, Banyuwangi, Jawa Timur, Polda Jatim, Polres Banyuwangi, Resta Banyuwangi, Kepolisian Resor Kota Banyuwangi, Polisi Resor Kota Banyuwangi, Polisi Banyuwangi, Kota Banyuwangi, Pemkab Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi, Nanang Haryono