News

Rumah Retak Karena Tanah Gerak, Warga Gumingsir Pagentan Banjarnegara Minta Direlokasi

BANJARNEGARA – Akibat hujan yang masih terus mengguyur wilayah Banjarnegara, sejumlah rumah di Dusun III Desa Gumingsir, Kecamatan Pagentan mengalami retak dan rusak parah. Akibatnya, sejumlah warga terpaksa mengungsi.

Pergerakan tanah yang terjadi di Dusun III, Desa Gumingsir, Kecamatan Pagentan ini, sudah terjadi sejak sepekan terakhir. Bahkan saat ini, sedikitnya 29 rumah dengan 79 jiwa terpaksa mengungsi ke tempat saudara mereka yang lebih aman.

Kepala Dusun III, Desa Gumingsir Bejo Suroso mengatakan, dalam sepekan ini setidaknya ada 29 rumah yang rusak. Bahkan satu di antaranya, megalami kerusakan cukup parah dan terpaksa dibongkar agar tidak membahayakan penghuninya.

Menurutnya, rekahan tanah ini rata-rata terjadi sepanjang 10 meter dengan lebar rekahan dinding rumah mencapai 10 sentimeter. Tak hanya itu, akibat rekahan ini juga menyebabkan sejumlah rumah menjadi miring.

“Kami berharap pemerintah daerah bisa membantu kami, sebab warga sudah tidak nyaman dan ingin direlokasi. Apalagi saat ini, hujan masih sering terjadi hingga dua bulan ke depan,” katanya.

Sekarang saat hujan turun, sejumlah warga terpaksa berkumpul dan meningkatkan kewaspadaan. Apalagi saat Sungai Merawu meluap, pergerakan tanah makin parah akibat ada gerusan tanah di sekitar sungai.

“Kalau warga ingin secepatnya relokasi, kejadian ini juga pernah terjadi pada tahun 2018 lalu dan pemerintah sudah merelokasi warga yang terdampak dari pergerakan tanah yang terjadi tahun 2018 lalu,” ujarnya.

Kepala Desa Gumingsir, Kardiman Ahmad mengakui, jika pergerakan tanah ini sudah semakin parah. Bahkan hampir semua rumah milik warga yang ada di Dusun III, sudah retak dan membahayakan.

“Kalau harapan warga, mereka ingin pindah atau relokasi, tetapi kami masih harus menunggu kepastian dari pemerintah daerah,” ujarnya.

Related Posts

1 of 1,511