WONOGIRI – Selain di Kabupaten Boyolali, penyakit mulut dan kuku (PMK) juga kembali merebak di Kabupaten Wonogiri.

Kepala Dinas Pertanian (Dispertan) Wonogiri Baroto mengatakan, pihaknya melakukan pemantauan ternak yang terpapar PMK.

“Kasus aktif sampai dengan saat ini ada 19 (ekor ternak),” ujar Baroto, Kamis (2/5/2024).

Langkah-langkah strategis diambil untuk menekan angka kasus PMK.

Diantaranya melakukan vaksinasi, edukasi, dan juga desinfeksi kandang, pasar hewan dan kendaraan pengangkut ternak.

“Termasuk kami tingkatkan pengawasan,” terangnya.

Menurut Baroto, dispertan telah melakukan upaya pencegahan penyebaran PMK secara optimal.

Hasilnya, kasus PMK ditekan hingga hanya tersisa belasan kasus aktif di Kabupaten Wonogiri.

“Sekarang tinggal 19. Ada yang sembuh, ada yang potong paksa,” jelasnya.

Baroto merinci, kasus aktif PMK tersebar di Kecamatan Paranggupito, Wuryantoro, Karangtengah, Eromoko, dan Purwantoro.

“Kasus aktif paling banyak di Kecamatan Paranggupito. Ada delapan kasus aktif saat ini,” ungkap dia.

Berdasarkan penelusuran dispertan, mayoritas hewan ternak yang terpapar PMK berasal dari Jawa Timur.

 

Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Satake Bayu, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Suryadi, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, Kompol Joko Lelono, AKBP Hary Ardianto, AKBP Bronto Budiyono