Karanganyar – Bus pariwisata yang membawa rombongan ibu-ibu PKK dari Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Sragen, terguling di jalan Ngargoyoso-Jenawi, Desa Kemuning, Kecamatan Ngargoyoso, Karanganyar.
Kasat Lantas Polres Karanganyar AKP Agista Ryan Mulyanto mengatakan, bus tersebut membawa 25 orang. Sedianya mereka akan berpariwisata ke Kemuning Sky Hills. Namun saat perjalanan, bus tak kuat menanjak sekira pukul 11.00 WIB.

“Dugaan sementara kendaraan tidak kuat menanjak sehingga oleng dan terjadi laka lantas. Kita masih melakukan penyelidikan, kalau informasi sudah terpenuhi kita akan mengarah ke penyidikan,” kata Ryan kepada awak media di kantornya Mapolres Karanganyar, Kecamatan Karanganyar, Rabu (10/7/2024).

Beruntung, dalam kecelakaan itu tidak menimbulkan korban jiwa. Sejumlah penumpang terluka kemudian dilarikan ke Puskesmas Ngargoyoso. Usai mendapatkan pengobatan, seluruh korban diperbolehkan pulang.

“Untuk kecelakaan tersebut, penumpang 25 orang, mereka ibu PKK dari Sragen mau wisata ke Kemuning. Dari kecelakaan tersebut, korban hanya mengalami luka ringan sebanyak 4 orang, dan rawat jalan,” jelasnya.

Ryan mengatakan, karakter jalan di Kawasan wisata Ngargoyoso cukup berbahaya, dengan adanya tanjakan-turunan, dan berkelok-kelok. Ia mengimbau agar wisatawan yang datang memperhatikan kondisi kendaraannya, apakah layak atau tidak.

Terkait larangan kendaraan besar naik terlalu tinggi di Kawasan Ngargoyoso, dia menjelaskan hal itu perlu pendalaman dengan berbagai pihak, seperti Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Karanganyar.

“Kita tentu lakukan evaluasi, kita petakan apakah itu black spot atau tidak. Apabila itu diperlukan melarang kendaraan, kita akan usahakan upaya terbaik untuk mengurangi kecelakaan. Tetapi kita harus Rakor dengan Dishub, apabila kita melarang kita harus memfasilitasi kendaraan yang naik ke atas, dan tempat parkir,” ujarnya.

Terpisah, sopir bus Agus Hariyanto mengatakan saat bus menanjak, berpapasan dengan mobil lain yang berjalan terlalu ke kanan. Sehingga ia menginjak rem.

“Karena berhenti di tanjakan, dipaksakan angkatan ya kalau kuat. Jadi saya kasih jeda biar mobil belakang mundur. Mobil di atas saya loloskan dulu. Bus berjalan mundur pelan,” kata Agus.

Saat berjalan mundur, relawan yang berada di sekitar lokasi sempat mengganjal ban agar bus berhenti. Namun upaya itu gagal. Bus tetap berjalan mundur, hingga sopir banting setir, dan bus terguling.

Ia menegaskan, kecelakaan tunggal itu bukan karena dia telat oper perseneling. Namun memang busnya yang sudah kehilangan tenaga berhenti di tanjakan.

“Saya bukan baru sekali, dua kali (melintasi jalur ini), saya sudah 5 kali,” tuturnya.

Bus yang terguling menutup dan jalan, membuat arus lalu lintas dari arah Ngargoyoso menuju Jenawi maupun sebaliknya terpaksa dihentikan sementara untuk memudahkan proses evakuasi.

Proses evakuasi berjalan sekira 2 jam, warga kemudian gotong royong untuk mengembalikan posisi bus seperti semula. Truk crane milik Polres Karanganyar dikerahkan untuk mengevakuasi bus.

sumber: detikjateng

 

Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Satake Bayu, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, Kombes Pol Nanang Haryono, AKBP Suryadi, Kepolisian Daerah Jateng, Polisi Jateng, Polri, Polisi Indonesia