REMBANG – PT Semen Gresik Rembang memiliki program bernama Semen Gresik Sahabat Petani (SGSP) yang bertujuan untuk mendukung kemajuan pertanian setempat.

Program tersebut melibatkan 361 petani lokal yang berasal dari kawasan industri PT Semen Gresik di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah (Jateng). SGSP merupakan bagian dari corporate social responsibility(CSR) sekaligus wujud komitmen perseroan dalam memberdayakan masyarakat dan mendukung kedaulatan pertanian lokal di Rembang, Jawa Tengah.

Community Development Officer PT Semen Gresik, Ashariatul Jannah, yang mewakili SM of Communication & CSR, Sulistyono, menjelaskan program SGSP menjadi salah satu bentuk CSR PT Semen Gresik dalam pilar lingkungan dan ekonomi. Sedikitnya ada tiga desa di Kecamatan Gunem, Kabupaten Rembang yang menjadi sasaran program ini, yaitu Timbrangan, Tegaldowo, dan Kajar.

“Program ini dibentuk pada Desember 2021. Terdiri dari 361 petani, di mana petani ini mengelola lahan pra-tambang PT Semen Gresik. Ada green belt [sabuk hijau], tanah liat, dan batu kapur,” terang Jannah saat dihubungi Solopos.com, pada Selasa (27/8/2024).

Ratusan petani berhasil mengelola lahan pertanian di lingkungan PT Semen Gresik Rembang tersebut dengan menanam jagung hingga mampu panen dua kali dalam setahun. Satu petani mengelola lahan seluas 1/4 hektare (ha) atau sekitar 2.500 meter persegi. Sedikitnya seluas 125 ha dikelola oleh petani dalam program SGSP tersebut.

Para petani yang tergabung dalam program Semen Gresik Sahabat Petani (SGSP) memanen jagung di lahan pra-tambang PT Semen Gresik, di Rembang, Jawa Tengah. (Istimewa / PT Semen Gresik)
Program yang telah berjalan tiga tahun ini diawali dengan beragam pendampingan dari PT Semen Gresik. Sebelum mengelola lahan para petani diberi bekal mulai dari sosialiasi dan peningkatan kapasitas petani.

Para petani tersebut difasilitasi untuk melakukan studi banding di Tuban, Jawa Timur. PT Semen Gresik juga menggundang pakar di bidang pertanian untuk mengedukasi para petani. Selain itu, PT Semen Gresik Rembang juga melakukan monitoring dan evaluasi agar program untuk pertanian tersebut bersifat keberlanjutan.

Jannah mengaku program ini dibentuk untuk membantu produktivitas petani sekitar yang mungkin terkendala karena keterbatasan lahan. “Jadi bisa mengelola lahan-lahan pra-tambang yang belum akan digarap oleh PT Semen Gresik,” kata dia.

Selain itu, melalui program SGSP, diharapkan mampu meningkatkan pendapatan petani. Di sisi lain, lanjut Jannah, program SGSP juga memaksimalkan penggunaan lahan-lahan kosong yang belum dikelola PT Semen Gresik.

Melalui pogram SGSP, para petani di Rembang, khususnya di tiga desa tersebut, mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka terkait pertanian. Secara bersamaan, perekonomian para petani di daerah tersebut juga semakin tumbuh.

“Dalam satu kali panen itu rata-rata pendapatan atau omzet petani Rp8 juta hingga Rp15 juta per orang, dalam setahun bisa dua kali panen,” ujarnya.

Hasil panen petani tersebut dipasarkan di wilayah sekitar, rata-rata mereka memasok ke produsen pakan ternak. Ke depan, pihaknya berharap para petani bisa melakukan diversifikasi tanaman. Sebab, Jannah menilai adanya potensi pengembangan tanaman hortikultura dan tanaman buah di wilayah tersebut.

Salah satu petani dalam program SGSP, Ratman, menjelaskan rata-rata petani di sana menanam jagung sebagai komoditas utama. Hasil panen mereka dipasarkan di sekitar wilayah masing-masing.

“Jadi kami mengelola lahan di sekitar pabrik PT Semen Gresik. Semen Gresik memberikan izin untuk mengolah & memanfaatkan lahan seluas 1/4Ha per orang,” kata dia.

Menurut Ratman adanya program ini bisa menambah pendapatan para petani karena ada lahan baru untuk digarap. Dalam setahun, melalui program SGSP ini, Ratman mampu memanen 1 ton hingga 1,5 ton jagung.

sumber: solopos

 

Polres Rembang, Kapolres Rembang, AKBP Suryadi, Suryadi, Kabupaten Rembang, Pemkab Rembang, PolisiNgajiPolisiNyantri, Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, Jawa Tengah, Jateng, Kepolisian Resor Rembang, Polisi Rembang, Artanto, Ribut Hari Wibowo