Jalan Raya Mijen Semarang Macet Viral, Dishub Angkat Bicara Terkait Situasi Tersebut
SEMARANG — Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), memberikan tanggapan terkait kemacetan yang sering terjadi di Jalan Raya Mijen yang menjadi viral di media sosial (medsos). Pelaksana Tugas…
Kecelakaan Truk Cabai di Simpang Tiga SPBU Krikilan Glenmore, Pemotor Diminta Hindari Jalur Tersebut
Banyuwangi – Truk dengan nomor polisi S 9426 UK yang bermuatan empat ton cabai menabrak tiang listrik dan terperosok ke parit di jalan simpang tiga, barat SPBU Krikilan, Dusun Krajan,…
TangkalSEMARANG – Polrestabes Semarang dan Pondok Pesantren Al Musthofa di Kendal menjadi lokasi kegiatan silaturahmi Kamtibmas yang diselenggarakan Divisi Humas Polri. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat mengenai bahaya radikalisme dan terorisme melalui kegiatan kontra radikal dan Focus Group Discussion (FGD) bertema “Terorisme Adalah Musuh Kita Bersama”. Kegiatan ini dipimpin oleh Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko dengan narasumber utama Ustaz Muhammad Nasir Abbas, mantan narapidana terorisme yang kini aktif menyebarkan pesan damai. FGD ini mempertemukan berbagai kalangan seperti tokoh masyarakat, tokoh agama, pemimpin pesantren, santri, dan mahasiswa untuk mengatasi meningkatnya ancaman terorisme di era digital. Dalam sambutannya, Brigjen Pol Trunoyudo menekankan pentingnya upaya kontra radikal untuk mencegah penyebaran paham radikalisme yang semakin marak. “Kontra radikal merupakan upaya membangun personal guna mencegah paham radikalisme yang saat ini banyak dihembuskan oleh kelompok tertentu melalui berbagai aspek (Ipoleksosbud) dengan tujuan merubah paham seseorang menjadi radikal. Upaya mencegah paham radikal tersebut perlu upaya dari seluruh elemen selain forkopimda juga peran serta dari tokoh agama, masyarakat, adat, dan pemuda,” ujarnya. Sementara itu, Ustaz Muhammad Nasir Abbas dalam pemaparannya menegaskan bahwa terorisme adalah ancaman nyata meskipun gerakannya tidak selalu terlihat. “Terorisme itu benar ada walaupun gerakannya tidak kelihatan. Saya ini mantan Napiter, dulu saya musuh negara, dulu saya disiapkan untuk menghadapi pemerintah Indonesia. Dulu saya direkrut untuk jadi teroris di Indonesia,” ungkapnya. Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, AKBP Suryadi, Kombes Pol Ari Wibowo, Kepolisian Daerah Jateng, Polisi Jateng, Polri, Polisi Indonesia Penyebaran Paham Radikalisme, Divisi Humas Polri Laksanakan Kontra Radikal di Jateng
SEMARANG – Polrestabes Semarang dan Pondok Pesantren Al Musthofa di Kendal menjadi lokasi kegiatan silaturahmi Kamtibmas yang diselenggarakan Divisi Humas Polri. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat…
Pemuda Ditangkap Warga Sawit Boyolali Dikira Hendak Mencuri Boyolali – Seorang pemuda di Boyolali ditangkap massa karena dikira hendak mencuri bebek. Namun penelusuran polisi justru mengungkap fakta lain. Video penangkapan itu beredar di media sosial. Peristiwa itu terjadi di wilayah Kecamatan Sawit, Kabupaten Boyolali. Kapolsek Sawit, AKP Surjadi, mengatakan kasus itu sudah selesai secara kekeluargaan. Peristiwa itu terjadi Rabu (3/4) sekitar pukul 20.00 WIB. “Intinya sudah selesai secara kekeluargaan,” kata Kapolsek Sawit, AKP Surjadi, dimintai konfirmasi melalui telepon selulernya, Kamis (4/4/2024). Dia lalu menjelaskan tentang duduk perkara kasus tersebut. Pemuda tersebut berpacaran dengan gadis setempat. Malam itu, si pemuda ke rumah gadis pujaannya tersebut. “Anak itu kan pacaran, sudah kenal lima bulan yang lalu. Kemudian, pas ibunya (pacarnya) salat tarawih, dia ke situ,” jelasnya. Setelah ibunya pulang, lanjut Surjadi, mengetahui pemuda berusia 19 tahun itu ada di dalam kamar. Hal itu membuat ibunya kaget dan berteriak. “Anak itu terus diteriaki maling, dia lompat jendela. Terus ditangkap warga,” terangnya. Menurut dia, kejadian itu sudah selesai tadi malam. Permasalahan ini langsung diselesaikan secara kekeluargaan. “Sudah clear, nggak ada masalah,” pungkas dia. Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Satake Bayu, Kombes Pol Andhika Bayu Adhittama, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Suryadi, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, Kompol Joko Lelono, AKBP Hary Ardianto, AKBP Bronto Budiyono
Boyolali – Seorang pemuda di Boyolali ditangkap massa karena dikira hendak mencuri bebek. Namun penelusuran polisi justru mengungkap fakta lain.Video penangkapan itu beredar di media sosial. Peristiwa itu terjadi di…