LAMANDAU – AKBP Bronto Budiyono, SIK., yang kini dikenal sebagai Kapolres Lamandau ini, bagi sebagian orang mungkin belum mengenal lebih jauh siapa dia. Namun sosoknya saat ini sudah tak asing lagi bagi warga Kabupaten Lamandau. Pria kelahiran Pati, Jawa Tengah itu, merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) Tahun 2000. Dirinya ternyata terlahir dari keluarga yang pas-pasan saja.

Menurut penuturannya, bahwa dia hidup di sekitar orang-orang yang biasa saja. Jauh dari kata mewah dalam kehidupan kesehariannya. Ibu kandungnya hanya seorang penjual jamu gendong, sedangkan ayahnya seorang penjual cilok.

Bronto, panggilan akrab perwira menengah di tubuh Polri itu, pun mengaku tak pernah menyangka perjalanan kariernya akan seperti saat ini. Sebelum dipercaya menjabat sebagai Kapolres Lamandau saat ini, dia menceritakan perjalanan hidupnya yang penuh dengan cerita.

Meniti karir masuk Akpol tahun 2000, dan lulus di tahun 2003, dirinya mendapatkan penempatan pertama di Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) sebagai Pamapta di Polres Kupang. Berlanjut ke Polsek Kelapa Lima, Polresta Kupang, kemudian menjadi Kasat Reserse Manggarai kurang lebih satu setengah tahun. Setelah itu, masuk ke TIK 2008 selesai kurang lebih satu setengah tahun.

Seorang ayah dari dua anak ini, kemudian mendapatkan penempatan di Polda Kalimantan Tengah. Penempatan pertama di Tipikor, lanjut menjadi Kanit Resmob Polda Kalteng. Setelah itu, menjabat Kasat Reserse Kapuas selama 3 tahun dari 2010 sampai 2013, lalu pindah lagi menjadi Kanit Harda Ditreskrimum Polda Kalteng selama 6 bulan, dan mendapatkan promosi jabatan dengan Pangkat Kompol untuk menduduki jabatan Kapolsek Teweh Tengah di Polres Barito Utara (Barut).

Kurang lebih satu tahun menjadi Kapolsek Teweh Tengah, kemudian pindah lagi ke Kabagops Palangka Raya selama kurang lebih satu tahun.

“Menjabat sebagai Kabagops ini, adalah jabatan yang tidak pernah terlupakan karena banyak permasalahan besar. Seperti contoh kebakaran lahan di 2015, lalu menangani kasus Gafatar, juga pilkada gubernur dan banyak lagi lainnya. Apalagi Palangka Raya menjadi tolak ukur keamanan di Kalimantan Tengah,” tuturnya.

Setelah itu, dia mendapatkan promosi jabatan menjadi Wakapolres Sampit pada tahun 2016 sampai 2017 awal. Setelah itu pindah ke Wakapolres Palangkaraya kurang lebih satu tahun.

Selesai menjabat wakapolres, dia melanjutkan pendidikan di Sekolah Tinggi Intilijen Negara (STIN). Selesai, langsung penempatan di Polda Bangka Belitung, sebagai Kasubdit Renakta dan Kasubdit Kamneg.

Kemudian pindah lagi ke Divisi Humas Mabes Polri kurang lebih tiga setengah tahun, lalu masuk Satgas Mardigo Raya atau di sebut Tinombala di Poso, dan berhasil mengungkap 14 orang teroris, termasuk pimpinannya. Usai tugas tersebut, baru mendapatkan promosi jabatan menjadi Kapolres Lamandau saat ini.

“Saya sebagai Kapolres, sesuai visi misi pimpinan kita dari Presiden dan Kapolri tetap menjaga kamtibmas dan harkamtibmas di wilayah Kabupaten Lamandau, sesuai undang-undang kepolisian juga tugas pokok Polri menjaga Harkamtibmas serta menegakkan hukum,” bebernya.

Mendekati momentum pemilu ini, banyak tantangan bagi dirinya untuk bisa betul-betul menjaga kamtibmas yang ada di Lamandau secara kondusif. Tak lain untuk menjadikan pelaksanaan pemilu ke depannya berjalan lancar dan tidak ada gejolak sekecil apa pun.

“Apalagi setelah pemilu legislatif, pemilu DPD, DPRD, maupun Presiden dan Wakil Presiden dan dilanjutkan dengan pemilu gubernur maupun bupati. Sehingga stabilitas kamtibmas benar-benar harus kita jaga. Kalau aman, investor pasti banyak datang ke Lamandau. Sehingga membuka usaha dan lapangan pekerjaan baru untuk masyarakat Kabupaten Lamandau ini,” ujarnya.

Disinggung mengenai prestasi untuk Polres Lamandau dari tahun 2022 sampai tahun 2023 lalu, dia mengungkapkan bahwa pihaknya telah berhasil mengungkap kurang lebih 7 kilo gram peredaran gelap narkoba. Pun demikian dengan berhasilnya pengungkapan peredaran 940 butir ekstasi. Prestasi itu, menurutnya tentu membanggakan bagi jajaran Polres Lamandau.

“Keamanan dan kegiatan masyarakat, juga bisa kita kondisikan. Sehingga tidak ada yang mengganggu masyarakat bekerja dan berusaha. Setelah itu yang paling membanggakan kami lagi adalah Polres Lamandau berhasil mendapatkan predikat Zona Integritas, Wilayah Bebas Korupsi (WBK) membuahkan hasil yang memuaskan dari Kementerian Pertahanan (Kemenhan) RI,”bebernya.

“Kita patut berbangga, namun yang tidak kalah penting bagaimana kita melaksanakan komitmen melaksanaan Zona Integritas tersebut, dan prestasi untuk di wilayah Lamandau kita sendiri. Ini yang pertama mendapatkan predikat Zona Integritas tersebut,” jelas pria berpangkat dua melati di pundak itu.

Sementara untuk inovasi Polres Lamandau dikatakannya sudah banyak membangun seperti SPKT, lapangan bola voli, aula, renovasi masjid di lingkungan polres, maupun pembangunan Polsek Menthobi dan Polsek Bulik.

“Kita mendapatkan hibah, sehingga pelayanan kami kepada masyarakat lebih ditingkatkan dengan baik sesuai apa yang diharapkan masyarakat Lamandau,”tutupnya.

 

Polres Lamandau, Kapolres Lamandau, AKBP Bronto Budiyono, Polda Kalteng, Kapolda Kalteng, Irjen Pol Djoko Poerwanto, Kabidhumas Polda Kalteng, Kombes Pol Erlan Munaji, Kabupaten Lamandau, Pemkab Lamandau, #KerenTanpaKnalpotBrong, #JatengBebasKnalpotBrong, #StopKnalpotBrong