Banyuwangi – Pintu kaca di ruang guru pecah dilempar batu. Pintu musala dirusak, ruang kelas diobrak-abrik, dan teralis besi perpustakaan dirusak.

Teror di SDN 3 Kedungringin, Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, itu benar-benar membuat shock para guru dan murid serta warga sekitar. ”Pelaku memecah kaca dengan batu rejeng dan mengacak-acak ruang guru,” terang Kepala SDN 3 Kedungringin Mujiono kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin (24/9).

Pelaku yang diduga beraksi pada Senin (23/9) dini hari itu juga meninggalkan pesan mengejek di dinding sekolah dengan tulisan, SDMU DIRAMPOK. Aksi teror tersebut baru diketahui pada Senin (23/9) pagi.

Menurut Mujiono, tidak hanya ruang guru, pelaku juga masuk ke ruang kepala sekolah melalui jendela. Barang-barang di dalam ruangan ikut diobrak-abrik.

Di dalam perpustakaan, pelaku meninggalkan jejak berupa puntung rokok dan bungkus rokok. Barang-barang penting seperti printer dan mesin fotokopi tidak diambil. Namun, uang tabungan harian siswa dicuri. ”Anehnya, yang diambil hanya uang tabungan siswa sebesar Rp 100 ribu,” kata Mujiono.

Tak hanya perpustakaan, dua kelas yang bersebelahan, yakni ruang kelas V dan VI, juga menjadi sasaran pelaku. Lemari berisi buku di dua ruangan tersebut diacak-acak.

Mujiono menyebut, kasus itu telah dilaporkan ke Polsek Muncar. Dia mendapat pendampingan dari Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Kecamatan Muncar Suprihadi.

sumber: jawapos

 

Polresta Banyuwangi, Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Nanang Haryono, Banyuwangi, Jawa Timur, Polda Jatim, Polres Banyuwangi, Resta Banyuwangi, Kepolisian Resor Kota Banyuwangi, Polisi Resor Kota Banyuwangi, Polisi Banyuwangi, Kota Banyuwangi, Pemkab Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi, Nanang Haryono