Berita

Tolak Pungli! Gus Shodiq dan Polri Galang Gerakan Bersih di Ekswil Kedu

TEMANGGUNG – Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 H, Gus Shodiq, Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Qur’an sekaligus Ketua GPK Tepi Barat Kabupaten Temanggung, menegaskan komitmennya untuk menolak segala bentuk premanisme dan pungutan liar (pungli) yang berpotensi mengganggu proyek pembangunan serta kegiatan usaha di wilayah Ekswil Kedu, Jawa Tengah.

Komitmen ini disampaikan dalam pertemuan yang berlangsung pada Rabu, (26/03/2025), di kediamannya di Pulutan, Watukumpul, Kecamatan Parakan, Kabupaten Temanggung. Pertemuan ini dihadiri oleh AKBP Suwarji beserta jajaran Ditintelkam Polda Jateng dalam rangka memperkuat sinergi dan kerja sama menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).

Dalam pertemuan tersebut, AKBP Suwarji menekankan pentingnya menjaga situasi kamtibmas, terutama menjelang momen perayaan Idul Fitri.

“Kami mengapresiasi keterbukaan Gus Shodiq dalam menerima kami untuk berdiskusi. Polda Jateng berharap dapat bekerja sama dengan tokoh masyarakat dalam menciptakan situasi yang kondusif dan menekan potensi gangguan keamanan, terutama dari aksi premanisme dan pungli,” ujar AKBP Suwarji.

Menurutnya, praktik pungli oleh kelompok tertentu terhadap dunia usaha dan proyek pembangunan dapat menciptakan keresahan serta menghambat investasi di wilayah Ekswil Kedu.

“Kami mengajak Gus Shodiq untuk turut menyampaikan pesan kamtibmas kepada komunitas kepemudaan dan ormas lainnya agar tidak terlibat dalam aksi pungli. Ini demi keamanan dan kesejahteraan bersama,” tambahnya.

Menanggapi hal tersebut, Gus Shodiq menyatakan kesiapannya untuk mendukung langkah-langkah yang diambil kepolisian guna memberantas premanisme dan pungli. Ia menegaskan bahwa stabilitas keamanan merupakan tanggung jawab bersama.

“Saya menyambut baik inisiatif Polri dalam menjalin komunikasi dengan masyarakat. Ini adalah langkah penting agar keamanan dan ketertiban tetap terjaga, terutama menjelang Idul Fitri,” ujar Gus Shodiq.

Ia juga menekankan bahwa praktik pungli dan pemerasan hanya akan berdampak negatif terhadap masyarakat, baik dari segi moral, budaya, maupun ekonomi.

“Saya akan mengimbau kepada afiliasi GPK dan kelompok lainnya untuk terus mendukung upaya kepolisian dalam menjaga ketertiban. Aksi premanisme tidak hanya merugikan masyarakat, tetapi juga dapat mengikis kepercayaan publik terhadap institusi penegak hukum,” jelasnya.

Sebagai penutup, Gus Shodiq mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mendukung upaya Polri dalam menciptakan situasi yang aman dan kondusif.

“Saya, Gus Shodiq, selaku pengasuh Ponpes Nurul Qur’an Kabupaten Temanggung dan Ketua GPK Tepi Barat, mengimbau seluruh ormas kepemudaan dan ormas agama di wilayah Kedu Raya untuk mendukung Kepolisian Daerah Jawa Tengah dalam memberantas premanisme dan pungli. Ini demi menjaga situasi kamtibmas yang aman dan kondusif selama perayaan Hari Raya Idul Fitri 1446 H.”

Dengan adanya kerja sama antara kepolisian dan masyarakat, diharapkan momentum Idul Fitri tahun ini dapat dirayakan dengan aman dan nyaman tanpa gangguan dari aksi premanisme dan pungli yang dapat menghambat roda perekonomian. (*)

Related Posts

1 of 8,779