SUKOHARJO – TNI memastikan pelaku pencatutan foto Dandim Sukoharjo bersama Prabowo-Gibran dalam spanduk yang terpasang di Sukoharjo tengah didalami.

Pencarian para pelaku dilakukan dengan menggandeng Polres Sukoharjo.

Kadispenad Brigjen Kristomei Sianturi menyebutkan, pencatutan tersebut adalah bentuk provokatif di tengah tahapan Pemilu 2024. Tidak hanya itu, perbuatan tersebut diduga menggiring opini publik atas sikap TNI di tengah pesta demokrasi.

“Jajaran TNI AD dan Kepolisian Sukoharjo saat ini sedang menyelidiki dan mencari siapa provokator pemasangan baliho tersebut,” ujar Kristomei melalui pesan singkat kepada awak media, Jumat (12/1/2024).

Kristomei menegaskan, TNI tetap dalam kapasitas netral pada Pemilu 2024.

“Saya tegaskan bahwa TNI AD sudah jelas, tetap memegang teguh komitmen netralitas sesuai apa yang diamanatkan dalam undang-undang. Netralitas TNI dalam Pemilu 2024 adalah harga mati,” ucap Kristomei.

Di samping itu, Kristomei mengaku bahwa Dandim Sukoharjo telah memerintahkan jajarannya untuk melakukan patroli di wilayah binaan masing-masing, Hal itu untuk mencari sekaligus mencegah kemungkinan adanya spanduk serupa.

Diketahui, spanduk bergambarkan Dandim Sukoharjo dan paslon nomor urut dua itu terpasang di tiga titik, yaitu 1 buah di Perumahan Dukuh Ngemul Desa Sidorejo.

Kemudian, dua lainnya ditemukan di area persawahan, Dukuh Cendono, Desa Sugihan serta di Kelurahan Mandan, Sukoharjo.

Sebelumnya diberitakan, Kapendam IV/Diponegoro Kolonel Inf. Richard harison menjelaskan, informasi adanya spanduk itu telah diterima Bawaslu Sukoharjo pada Selasa (9/1/2024).

Kemudian, dilakukan penyisiran dan pencopotan terhadap tiga spanduk tersebut. Selanjutnya, Dandim 0726//Sukoharjo Letkol Czi Slamet Riyadi dan Kapolres Sukoharo AKBP Sigit menjalani klarifikasi ke Bawaslu Sukoharjo.

Mereka memastikan bahwa tidak pernah ada perintah kepada bawahan untuk membuat spanduk itu.

“Tidak pernah memerintahkan kepada siapa pun untuk membuat/memasang baliho dimaksud serta menegaskan bahwa dirinya beserta anggota jajarannya masih tetap memegang teguh netralitas TNI,” tutur Richard kepada awak media, Kamis (11/1/2024).

Richard menegaskan, spanduk itu adalah pencatutan dengan menyandingkan foto Letkol Czi Slamet Riyadi dengan salah satu capres dan cawapres. Hal itu diduga dilakukan sebagai upaya memecah belah persatuan dan kesatuan anak bangsa.

“Yang terpampang di baliho/APK merupakan hoaks dan propaganda negatif yang sengaja diciptakan oleh oknum tidak bertanggung jawab dengan tujuan penggiringan opini agar masyarakat meragukan netralitas TNI untuk menciptakan instabilitas wilayah,” ungkap Richard.

Dari hasil penelusuran pihaknya, kata Richard, foto tersebut diambil dari internet oleh oknum pembuat. Terkait temuan tersebut pihak berwajib dalam hal ini Bawaslu Sukoharjo masih melakukan penyelidikan lanjutan.

sumber : tirto.id

 

Polres Sukoharjo, Kapolres Sukoharjo, Kapolres Sukoharjo Sigit, AKBP Sigit, Kabupaten Sukoharjo, Pemkab Sukoharjo, Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Satake Bayu, Kombes Pol Andhika Bayu Adhittama, Jawa Tengah, Jateng