PEKALONGAN – Belasan warga Desa Wuled, Kecamatan Tirto, mengunjungi Polres Pekalongan Kota pada Senin, 23 September 2024.

Kedatangan mereka bukan sekadar untuk bersilaturahmi, melainkan untuk mengadukan dugaan penyalahgunaan wewenang yang dilakukan oleh kepala desa mereka, Wasduki Djazuli.

Aksi ini merupakan langkah lanjutan setelah demonstrasi sebelumnya yang melibatkan ratusan warga.

Kuasa hukum warga, Imamul Abror dari LBH Adhyaksa, menjelaskan bahwa pengaduan ini adalah bagian dari upaya memperjuangkan hak-hak masyarakat.

“Jadi ini sifatnya masih mengadukan, belum laporan resmi. Rencananya Kamis, akan ada aksi demo warga lagi yang lebih besar dari sebelumnya. Kita tunggu perkembangannya,” ujarnya, menekankan bahwa pihaknya hanya mendampingi warga dalam proses ini.

Warga Desa Wuled tetap tegas dalam tuntutan mereka: menginginkan Kades Wasduki mundur dari jabatannya.

Imamul menambahkan, “Kami akan menempuh berbagai cara agar yang bersangkutan dicopot, termasuk kemungkinan memperkarakan secara hukum.”

Ketidakpuasan warga semakin memuncak setelah jawaban Kades Wasduki yang menolak mundur. Sikapnya yang dinilai arogan telah memicu reaksi luas dari masyarakat desa, yang merasa suaranya tidak didengar.

“Informasi yang kami terima, pihak Polda Jateng akan turun langsung untuk mengamankan lokasi demo. Kami berharap permasalahan ini tidak berlarut-larut dan bisa diselesaikan dengan damai,” harap Imamul.

Sebelumnya, aksi unjuk rasa ratusan warga Desa Wuled mencerminkan akumulasi kekecewaan terhadap kepemimpinan Kades Wasduki.

Tindakan mereka jelas, melampiaskan rasa frustrasi dengan menuntut pemimpin mereka untuk mundur.

Warga bertekad untuk kembali berdemonstrasi dengan massa yang lebih besar, menuntut perubahan yang mereka anggap mendesak.

 

Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, AKBP Suryadi, Kombes Pol Ari Wibowo, Kompol Muhammad Fachrur Rozi, Kepolisian Daerah Jateng, Polisi Jateng, Polri, Polisi Indonesia, Artanto, Ribut Hari Wibowo