MALANG – Mobil Mitsubishi Xpander nopol N 1681 FZ dan mobil Honda Brio nopol 1689 BV tertimpa pohon tumbang di Jalan Terusan Dieng, Kota Malang, Senin (9/12). Pohon berukuran besar tersebut tumbang saat hujan deras mengguyur Kota Malang.

“Saat itu saya sedang kena macet antrean lampu lalu lintas. Untung pohonnya tidak sampai menembus ke dalam mobil. Keliatannya pohon yang tumbang itu karena sudah tua. Kemungkinan pohonnya sudah lapuk, ditambah ada hujan deras,” kata Satria, pengemudi Honda Brio kepada SURYAMALANG.COM.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi puncak cuaca ekstrem akan terjadi pada masa liburan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru). Dilansir dari website BMKG, Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengatakan sebagaian Sumatera dan Jawa sedang memasuki puncak musim hujan pada akhir Desember sampai Januari.

“Artinya, selama mudik Nataru ini, kebetulan berada pada menuju puncak musim hujan di sebagian wilayah,” ujar Dwikorita.

Di Malang Raya, hujan akan mengguyur sejak jelang masa libur Nataru. Misalnya pada 18 Desember nanti, hujan hujan akan mengguyur Malang Raya mulai siang sampai malam.

Prakirawan BMKG Juanda, Thariq Harun mengatakan wilayah Jawa Timur (Jatim) telah memasuki musim hujan. Diperkirakan seluruh wilayah Jatim berpotensi terjadi hujan deras disertai angin kencang saat periode libur Nataru pada Desember mendatang.

“Prakiraan cuaca pada libur Nataru, akan terjadi hujan ringan sampai lebat, dan kadang disertai petir dan angin kencang sesaat,” ujar Thariq pada 29 November lalu.

Hal yang sama juga terjadi di Kabupaten Malang, Kota Malang, dan Kota Batu. “Kondisi cuaca di Malang Raya hampir sama, yaitu hujan ringan sampai lebat disertai petir dan angin kencang,” tambahnya.

Hujan deras biasa terjadi pada siang dan sore hari. Dalam kondisi tertentu, hujan deras juga terjadi sampai malam hari.

Dengan kondisi cuaca ekstrem seperti itu, Malang Raya rawan terjadi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, maupun pohon tumbang. Thariq mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan.

“Bawa jas hujan atau payung saat berpergian. Selalu berhati-hati di jalan karena jalan licin dan pandangan terbatas akibat hujan deras. JUga bersihkan saluran air dan pemangkasan ranting pohon agar tidak banjir dan rawan tumbang,” terangnya.

Pohon tumbang termasuk bencana yang patut diwaspadai di kawasan perkotaan. Sebelumnya, pohon tumbang menewaskan dua pengguna jalan di Jalan Raya Karanglo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang pada 29 November lalu.

Terbaru, pohon tumbang menimpa dua mobil di Jalan Terusan Dieng pada pagi kemarin. Tidak ada korban dalam insiden pohon tumbang tersebut.

Kabid Ruang Terbuka Hijau ( RTH) Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang, Laode KB Al Fitra mengaku telah menerima banyak laporan pohon tumbang dari masyarakat. Untuk mengantisipasi adanya pohon tumbang, DLH akan memeriksa kembali kondisi sejumlah pohon.

Menurutnya, DLH akan melakukan survei kepada seluruh pohon di Kota Malang. Pohon yang berpotensi tumbang akan langsung mendapat penanganan, seperti menebang atau memangkas sebagian dahan.

“Kami memiliki perencanaan pemeliharaan pohon pada Desember ini. Itu pemeriksaan menyeluruh di seluruh Kota Malang,” kata Laode.

Laode menyebutkan ada 76 titik pohon yang akan mendapat penanganan. “Kami langsung melakukan tindakan, seperti perapian sesuai survei dan laporan masyarakat,” terangnya.

Sumber : SURYAMALANG.COM

 

Polresta Malang Kota, Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Nanang Haryono, Resta Malang Kota, Kepolisian Resor Malang Kota, Kepolisian Resor Makota, Polisi Makota, Kota Malang, Pemerintah Kota Malang, Kapolresta Makota, Nanang Haryono, Kombes Nanang Haryono, Makota